Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi Prakarya Kelas 11 - erapandu

Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi Prakarya Kelas 11

Rangkuman Materi Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi Prakarya SMA Kelas 11

Rangkuman Materi Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi Prakarya SMA Kelas 11 - Mempelajari perencanaan usaha ikan konsumsi, penerapan sistem pembenihan, menghitung titik impas BEP, promosi produk hasil usaha pembenihan ikan, dan kegiatan usaha pembenihan ikan konsumsi.

Cari di sini :
Materi Pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK  Buka
Kumpulan Soal SMP/MTs dan SMA/SMK  Buka
Download Buku Pelajaran  Buka/Unduh
Download Modul Ajar  Buka/Unduh

A. Perencanaan Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi

1. Ide dan Peluang Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi

Segmen usaha budidaya ikan berdasarkan proses produksinya, dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu usaha pembenihan, pendederan, dan pembesaran ikan. 

Usaha pembenihan merupakan suatu tahapan kegiatan perikanan yang outputnya adalah benih ikan. 

Usaha pembesaran merupakan kegiatan perikanan yang outputnya adalah ikan berukuran konsumsi. 

Usaha pendederan merupakan kegiatan perikanan yang outputnya adalah benih ikan tetapi ukurannya lebih besar dari output pembenihan. 

Komoditas usaha yang dipilih dalam kegiatan budidaya ikan sangat bergantung pada permintaan pasar, teknis operasional, serta implementasinya. 

Permintaan ikan konsumsi khususnya ikan lele yang semakin meningkat menjadikan peluang usaha sangat terbuka bagi para pelaku usaha pembesaran. 

Dengan tingkat konsumsi yang tinggi yang terlihat melalui warung-warung makanan dengan menu ikan lele, berdampak secara langsung terhadap kebutuhan benih ikan lele oleh para pengusaha.

Untuk satu siklus usaha pembenihan dengan jangka waktu antara 40-45 hari dapat menghasilkan benih ikan lele 30.000-50.000 ekor dengan berbagai macam ukuran.

Berdasarkan ukurannya, dalam satu siklus tersebut sebagian besar ditawarkan/dijual dengan ukuran 5-6 cm.

2. Sumberdaya yang dibutuhkan dalam Pembenihan Ikan Konsumsi

  • Man (manusia)
  • Money (uang)
  • Material (bahan): terdiri dari bahan mentah, bahan setengah jadi, dan bahan jadi.
  • Machine (peralatan)
  • Method (cara kerja): diperlukan metode yang membimbing seseorang untuk menghasilkan produk yang baik.
  • Market (pasar)
  • Information (Informasi)

3. Perencanaan usaha Pembenihan Ikan Konsumsi

  • Nama perusahaan: harus berorientasi ke depan, tidak hanya pada faktor-faktor yang kekinian
  • Lokasi: Lokasi terbagi atas lokasi perusahaan, lokasi pertokoan,dan lokasi pabrik/industri.
  • Komoditi yang diusahakan: mempertimbangkan hal-hal yang akan terjadi, yaitu: membanjirnya permintaan pesanan, terindentifikasi kebutuhan tersembunyi masyarakat, kurangnya saingan usaha, dan kemampuan bersaing dalam bidang usaha.
  • Konsumen yang dituju: Prospek konsumen ini didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya.
  • Pasar tujuan: mampu menguasai pengetahuan kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
  • Partner yang diajak kerjasama: suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan suatu usaha mencari keuntungan.
  • Personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan
  • Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
  • Peralatan perusahaan yang perlu disediakan
  • Penyebaran promosi: harus direncanakan bentuk promosi, tempat/media mempromosikan, keunggulan apa yang akan ditunjukkan.

4. Kebutuhan pasar terhadap Benih Ikan Konsumsi

Lele adalah salah satu jenis ikan yang bergizi tinggi, sehingga mampu mendukung asupan masyarakat untuk konsumsi ikan yang kaya akan omega 3. 

Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, walaupun sebelum tahun 1990-an ikan lele belum begitu popular sebagai makanan lezat, namun oleh warung-warung pecel lele menjadi makanan popular yang merakyat dan menyebar ke mana-mana. 

Berdasarkan data Bank Indonesia (2010), dengan produksi benih per hari lebih dari 175.000 benih lele membuktikan bahwa Kabupaten Boyolali menjadi salah satu sentra usaha pembenihan ikan lele di Indonesia. 

Namun jika dikaitkan dengan kebutuhan benih lele di wilayah ini yang mencapai lebih dari 300.000 benih per hari membuat peluang usaha pembenihan semakin terbuka.


Download Rangkuman Materi Pelajaran Tingkat SMP dan SMA 

Buka/Unduh


B. Penerapan Sistem Pembenihan Ikan Konsumsi berdasarkan Daya Dukung Wilayah

1. Aneka Produk Ikan Konsumsi

  • Ikan lele lokal (Clarias batrachus)

Segmentasi pasar lele sangat luas tergantung pada ukuran dan permintaan serta kebutuhan konsumen. 

Pada tahun 2013, benih ikan lele dengan ukuran 5-7 cm dijual dengan harga Rp 170-Rp 200/ekor, ukuran 7-9 cm berkisar Rp 210 – Rp 250/ekor, dan ukuran 9-11 cm berkisar Rp. 250- Rp. 300/ekor.

Ikan lele lokal (Clarias batrachus)

  • Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Harga benih nila dipasaran biasanya dijual berdasarkan ukuran bobot dengan harga Rp. 25.000 – Rp. 28.000,-/kg. 

Jumlah benih nila per kg >500 ekor. Teknik budidaya nila relatif mudah, sehingga sangat layak dilakukan pada semua skala usaha (rumah tangga, mikro, kecil, menengah, dan besar).

Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

  • Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)

Harga Gurami di pasaran sangat bervariasi tergantung pada umur, dimana gurami dengan umur 1-2 bulan dijual dengan harga Rp 400 - Rp 500/ekor. 

Benih gurami dijual berdasarkan umur dengan harga relatif mahal karena permintaannya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya. 

Oleh sebab itu, budidaya ikan gurami khususnya pembenihan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar

Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)

  • Ikan Bawal (Colossoma Macropomum )

Bawal mempunyai beberapa keistimewaan, diantaranya pertumbuhan cukup cepat, nafsu makan tinggi serta termasuk pemakan segalanya (omnivora), lebih banyak makan dedaunan, daya tahan yang tinggi terhadap kondisi limnologi yang ekstrim, dengan citarasa daging yang sangat enak hampir menyamai daging ikan gurami.

Ikan Bawal (Colossoma Macropomum )

2. Manfaat Ikan Konsumsi

Dari sebuah riset studi pada tahun 2006 yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health, diketahui bahwa tingkat kematian akibat penyakit jantung pada orang dewasa yang makan ikan dua kali sepekan, lebih rendah (36%) daripada mereka yang makan ikan sedikit atau tidak sama sekali. 

Ikan merupakan sumber makanan penting karena mengandung dua asam lemak omega-3, yaitu Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA). 

Omega-3 membantu menurunkan tekanan darah yang akan menjaga kesehatan jantung. Tubuh tidak memproduksi omega-3, harus didapatkan melalui asupan makanan.

3. Perencanaan Produksi

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat membuat rencana usaha pembenihan ikan konsumsi:

  • Pilih lokasi usaha yang dekat dengan sumber air, bahan/peralatan usaha, tenaga kerja, serta dekat dengan lokasi pemasaran. 
  • Tentukan jenis ikan yang akan dibudidayakan. Ikan yang dibudidayakan dapat lebih dari satu jenis. Penentuan jenis ikan akan menentukan kesiapan yang diperlukan dalam pelaksanaan usaha budi daya ikan. 
  • Urus izin dan dafarkan usaha pada instansi terkait. 
  • Membangun wadah budi daya ikan (tergantung pada jenis ikan yang dipilih). 
  • Kembangkan satu areal budi daya ikan dengan membangun kolam pembenihan. 
  • Dapatkan pasar dan kembangkan jaringan pemasaran. 
  • Harus dapat mengelola keuangan dengan baik dan benar.

4. Kebutuhan Alat dan Bahan

a. Alat penunjang pembenihan

  • Peralatan pengadaan air bersih seperti pompa air atau pompa celup (aerator), 
  • Pemijahan ikan lele seperti kakaban, 
  • Pendederan benih ikan lele seperti blower, 
  • Pemanenan atau penyortiran benih ikan lele seperti seser. 
  • Pengemasan benih ikan lele seperti plastik, sterofoam, dan tabung oksigen

b. Bahan penunjang pembenihan

Bahan yang digunakan tergantung pada proses pembenihan yaitu persiapan sarana dan prasarana (media pemijahan indukan), pemeliharaan induk, pemijahan/pembenihan, penetasan telur, dan pemeliharaan larva dan benih.

Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembenihan ikan lele:

Diagram alir proses pembenihan ikan dan bahan-bahan yang dibutuhkan

Persyaratan dalam memilih bahan induk ikan, pakan ikan, dan lainnya:

  • Ikan yang dipilih sebaiknya yang mudah dipelihara, atau bila usaha tersebut adalah pembenihan ikan maka sebaiknya ikan yang dipilih adalah jenis yang mudah dalam pemijahan, serta diharapkan dalam pelaksanaannya cukup menggunakan peralatan yang sederhana, sehingga biaya produksi lebih ringan. 
  • Bahan baku yang disediakan harus berkualitas, karena untuk memperoleh suatu hasil produksi yang baik dibutuhkan bahan baku yang baik pula, contohnya untuk memperoleh benih yang baik diperlukan induk ikan yang baik pula. 
  • Bahan baku yang disediakan hendaknya yang mudah didapatkan di sekitar tempat usaha, artinya bila sewaktu-waktu memerlukan bahan baku tersebut maka dapat secara mudah diperoleh atau tidak perlu menunggu lama, sehingga proses produksi tidak terhambat.
  • Bahan baku yang tersedia hendaknya yang relatif murah, dengan demikian diharapkan usaha yang dijalankan dapat mendatangkan keuntungan yang lebih besar.

5. Proses Produksi Ikan Konsumsi

Proses Pembenihan Ikan Lele

Diagram alir proses pembenihan ikan

Persiapan sarana dan prasarana (media pemijahan indukan)

Pemeliharaan induk

 a. Ciri-ciri induk ikan lele

 Ciri-ciri induk lele jantan

  • Kepalanya lebih kecil dari induk ikan lele betina.
  • Warna kulit dada agak tua bila dibanding induk ikan lele betina. 
  • Urogenital papilla (kelamin) agak menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak di belakang anus, dan warna kemerahan.
  • Gerakannya lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng (depress).
  • Perutnya lebih langsing dan kenyal bila dibanding induk lele betina. 
  • Kulit lebih halus dibanding induk lele betina.

Ciri-ciri induk lele betina:

  • Kepalany a lebih besar dibanding induk lele jantan.
  • Warna kulit dada agak terang.
  • Urogenital papilla (kelamin) berbentuk oval (bulat daun), berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar, dan terletak di belakang anus.
  • Gerakannya lambat, tulang kepala pendek, dan agak cembung. 
  • Perutnya lebih besar dan lunak. 

Ciri ikan lele jantan dan betina

b. Syarat induk lele yang baik:

  • Kulitnya lebih kasar dibanding induk lele jantan. 
  • Induk lele diambil dari lele yang dipelihara dalam kolam sejak kecil supaya terbiasa hidup di kolam. 
  • Berat badannya berkisar antara 100-200 gram, tergantung kesuburan badan dengan ukuran panjang 20-5 cm. 
  • Bentuk badan simetris, tidak bengkok, tidak cacat, tidak luka, dan lincah. 
  • Umur induk jantan di atas tujuh bulan, sedangkan induk betina berumur satu tahun.
  • Frekuensi pemijahan bisa satu bula sekali, dan sepanjang hidupnya bisa memijah lebih dari 15 kali dengan syarat apabila makanannya mengandung cukup protein.

c. Pemijahan/pembenihan

Pemijahan/pembenihan adalah proses pembuahan telur oleh sperma.

Pemijahan/pembenihan ikan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pembenihan alami dan buatan.

Proses Pemijahan

d. Penetasan telur

Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva, untuk itu telur hasil pemijahan diambil dari bak pemijahan kemudian diinkubasikan dalam media penetasan/wadah khusus (wadah penetasan). 

Wadah ini berbentuk bak, tangki, akuarium, kolam atau ember berukuran besar.

e. Pemeliharaan larva dan benih

Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling menentukan keberhasilan usaha pembenihan karena sifat larva merupakan stadia paling kritis dalam siklus hidup biota budi daya, termasuk tahapan yang cukup sulit.

6. Pemeriksaan kualitas hasil produksi Ikan Konsumsi

3 Tahap Pengendalian kualitas produk ikan konsumsi

  • Menentukan standar kualitas produk. 
  • Mengadakan tindakan koreksi. 
  • Merencanakan perbaikan secara terus menerus untuk menilai standar yang telah ditetapkan.

Pengendalian kualitas pada dasarnya adalah suatu kegiatan terpadu antar bagianbagian usaha dalam perusahaan, yaitu :

  • Bagian pemasaran. Mengadakan penilaian-penilaian tingkat kualitas yang dikehendaki oleh para konsumen.
  • Bagian perencanaan. Merencanakan model produk sesuai dengan spesifkasi yang disampaikan oleh bagian pemasaran. 
  • Bagian pembelian bahan. Memilih bahan sesuai dengan spesifkasi yang diminta oleh bagian perencanaan, bagian produksi, serta memilih peralatan yang akan digunakan dan melakukan proses produksi sesuai dengan spesifkasi yang ditentukan.

7. Pengemasan Produk Ikan Konsumsi

a. Metode tertutup

Teknik pengemasan sistem tertutup:

  • menyiapkan kantong plastik polietilen, 
  • mengisi kantong plastik dengan air bersih dan benih ikan, 
  • kemudian mengeluarkan dari kantong plastik dengan tujuan untuk menghilangkan karbondioksida, dan dilanjutkan memasukkan oksigen dari tabung ke dalam plastik sampai volume udara 1/3–1/4 bagian.
  • setelah pengisian oksigen, mengikat mulut kemasan secara rapat dengan karet gelang 
  • plastik berisi benih ikan yang sudah siap kemudian dimasukkan dalam sterofoam sehingga tidak mudah pecah dan mudah diangkut

Teknik pengemasan sistem tertutup:

Kelebihan metode pengemasan tertutup:

  • media air tahan terhadap guncangan selama pengangkutan, 
  • dapat dilakukan untuk pengangkutan jarak jauh (dengan pesawat terbang),
  • memudahkan penataan dalam pemanfaatan ruang selama pengangkutan.

Kekurangan metode pengemasan tertutup:

  • media air tidak dapat bersentuhan dengan udara langsung (tidak ada difusi oksigen dari udara) sehingga tidak ada suplai oksigen tambahan
  • tidak dapat dilakukan pergantian air, 
  • memerlukan kecermatan dalam memperhitungkan kebutuhan oksigen dengan lama waktu pengangkutan.

b. Metode terbuka

Pengemasan dengan metode terbuka yaitu sistem pengemasan ikan hidup yang diangkut dengan wadah atau tempat yang menggunakan media air yang masih dapat berhubungan dengan udara bebas. 

Alat pengangkut berupa drum, plastik, peti berinsulator, dan lain lain. Setiap wadah dapat diisi air bersih ± 15 liter untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm (disesuaikan dan tergantung pada alat pengangkut). 

Pengemasan metode terbuka dilakukan dengan cara memuasakan benih ikan terlebih dahulu agar laju metabolisme dan ekresinya dapat berkurang pada saat pengakutan, sehingga air tidak keruh oleh kotoran ikan (untuk pengangkutan lebih dari 5 jam). 

Tahapan pengemasan ikan selama transportasi:

  • siapkan wadah, 
  • masukkan air dan benih dalam wadah, 
  • memberikan peneduh di atas wadah agar benih ikan tidak mengalami stress pada suhu yang tinggi, 
  • jumlah padat penebaran tergantung dari ukuran benih, dimana benih dengan ukuran 10 cm dapat diangkut dengan kepadatan maksimal 10.000/m3 atau 10 ekor/liter, 
  • setiap 4 jam sekali, mengganti seluruh air di tempat yang teduh.

Metode terbuka

Kelebihan metode pengemasan terbuka:

  • difusi oksigen melalui udara ke media air masih dapat berlangsung, 
  • dapat dilakukan penambahan oksigen melalui aerator
  • dapat dilakukan pergantian air sebagian selama perjalanan. 

Kekurangan dari metode pengemasan terbuka:

  • dapat menimbulkan stres pada ikan, 
  • tidak dapat dilakukan untuk pengiriman jarak jauh
  • metode ini sangat cocok untuk pengiriman ikan ukuran konsumsi melalui darat/laut.


C. Menghitung Titik Impas (Break Even Point) Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi

1. Pengertian Titik Impas (Break Even Point)

BEP (Break Event Point) adalah suatu keadaan dimana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian (titik impas). 

Analisis BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk mencapai nilai impas, artinya usaha tersebut tidak mengalami keuntungan atau pun kerugian. 

Suatu usaha dikatakan layak, jika nilai BEP produksi lebih besar dari jumlah unit yang sedang diproduksi dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini.

2. Manfaat dari BEP

  • Alat perencanaan untuk menghasilkan laba. 
  • Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
  • Mengukur dan menjaga agar penjualan dan tingkat produksi tidak lebih kecil dari BEP.  
  • Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan. 
  • Menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan besarnya hasil penjualan atau tingkat produksi. 

3. Menghitung BEP

Rumus Menghitung BEP

Menghitung BEP

4. Contoh Menghitung BEP

Perhitungan BEP didasarkan dari perhitungan biaya yang difokuskan pada kegiatan pembenihan saja dengan menggunakan berbagai asumsi, antara lain:

a. Satu siklus kegiatan pembenihan, terdiri dari pemijahan induk sampai dengan panen benih yang siap didederkan.

b. Satu siklus kegiatan pembenihan > 30 hari.

c. Biaya produksi yang dibutuhkan dalam 1 siklus pembenihan sebesar Rp. 450.000

  • Biaya Operasional satu Siklus Pembenihan

Biaya Operasional satu Siklus Pembenihan

d. Hasil dari kegiatan pembenihan yang dilakukan dalam 1 siklus, antara lain: 

  • Pada satu siklus pemijahan ikan cupang dapat menghasilkan telur sekitar 10.000 butir. 
  • Setelah masa inkubasi, 90% telur menetas menjadi benih atau larva, berarti 90% x 10.000 = 9000 benih. 

e. Jika benih yang dihasilkan 9000 ekor, sedangkan asumsi harga jual benih ikan lele dihargai Rp 200/ekor (ukuran 6-9 cm) , maka dalam satu siklus pembenihan dapat dihasilkan pendapatan kotor (omset) sebesar Rp 200 x 9.000 = Rp 1.800.000 per siklus pembenihan. 

f. Jadi perkiraan dalam satu siklus pembenihan ikan cupang dapat dihasilkan pendapatan bersih selama satu tahun sebesar:

Pendapatan bersih 

  • = Pendapatan kotor – biaya produksi 
  • = Rp 1.800.000 – Rp. 450.000 
  • = Rp 1.350.000 per siklus pembenihan

Kemudian jika dilakukan analisis BEP maka biaya produksi menjadi dasar perhitungan BEP. 

Jika biaya produksi yang dikeluarkan untuk budidaya pembenihan ikan lele sebesar Rp. 450.000 dan total produksi sebanyak 9.000 ekor, dengan harga jual benih ikan lele Rp. 200/ekor maka:

jumlah BEP Produksi

D. Promosi Produk Hasil Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi

1. Pengertian Promosi

Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan orang –orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu, ataupun rumah tangga (Simamora, 2003:285). 

Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Promosi juga sering dikatakan sebagai “proses berlanjut” karena dapat menumbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan. 

Menurut Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo (1993: 222) promosi adalah “arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menyebabkan pertukaran dalam pemasaran”. 

Harini (2008:71) berpendapat bahwa “promosi adalah salah satu bentuk komunikasi, yaitu suatu tahap khusus dimaksudkan untuk dapat merebut kesediaan menerima dari orang lain atas ide, barang dan jasa”. 

Kemudian menurut Cannon, Perreault, Mccarthy (2009:69) “promosi adalah mengomunikasikan informasi antara penjual dan pembeli potensial atau orang lain dalam saluran untuk memengaruhi sikap dan perilaku”.

2. Tujuan Strategi Promosi Penjualan

  • Memberikan daya tarik khusus bagi para pelanggan
  • Meningkatkan angka penjualan
  • Membangun loyalitas konsumen

3. Fungsi Strategi Promosi Penjualan

  • Mengetahui produk yang diinginkan para konsumen 
  • Mengetahui tingkat kebutuhan konsumen akan suatu produk 
  • Mengetahui cara pengenalan dan penyampaian produk hingga sampai ke konsumen 
  • Mengetahui harga yang sesuai dengan kondisi pasaran 
  • Mengetahui strategi promosiyang tepat kepada para konsumen 
  • Mengetahui kondisi persaingan pasar dan cara mengatasinya 
  • Menciptakan image sebuah produk dengan adanya promosi

4. Kegiatan Promosi Penjualan

  • Mulut ke mulut atau testimonial 
  • Promosi melalui jejaring social 
  • Loyalty programs 
  • Up-selling 
  • Mengadakan suatu pameran 
  • Blog dan video 
  • Stiker promosi di tempat-tempat menunggu



Rangkuman Materi Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi Prakarya SMA Kelas 11
Sumber: Buku Prakarya Kelas 11


0 Response to "Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi Prakarya Kelas 11"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel