Budi Daya Ikan Konsumsi Prakarya Kelas 9 - erapandu

Budi Daya Ikan Konsumsi Prakarya Kelas 9

Budi Daya Ikan Konsumsi Prakarya Kelas 9

Rangkuman Materi Budi Daya Ikan Konsumsi Prakarya Kelas 9 - Memahami budidaya ikan tawar, ikan payau, ikan laut, bahan, peralatan, pemeliharaan, pembesaran ikan, wadah ikan, dan proses budi daya ikan air.

Budi daya ikan dimaksudkan untuk menyediakan ikan dalam memenuhi kebutuhan pangan sumber protein selain dari kegiatan penangkapan. 

Kebutuhan pangan sumber protein yang bersumber dari ikan semakin hari mengalami peningkatan, seiring dengan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kandungan gizi ikan. 

Ikan konsumsi adalah ikan yang dibudidayakan untuk tujuan konsumsi atau sumber pangan. 

Contoh ikan konsumsi yang dibudidayakan antara lain: lele, gurami, bawal, nila, belut, kerapu, dan bandeng. 

Pada bab ini akan dibahas kegiatan praproduksi dan produksi budi daya ikan konsumsi. 

Bagaimana mendesain wadah budi daya ikan konsumsi sesuai lokasi serta pemeliharaan pada tahap pembesaran. 

Kegiatan pembesaran ikan merupakan kegiatan memelihara benih ikan sampai berukuran siap di konsumsi.

Cari di sini :
Materi Pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK  Buka
Kumpulan Soal SMP/MTs dan SMA/SMK  Buka
Download Buku Pelajaran  Buka/Unduh
Download Modul Ajar  Buka/Unduh

Budi Daya Ikan Konsumsi

A. Komoditas Ikan Konsumsi

Kebutuhan ikan untuk konsumsi berasal dari ikan air tawar, payau, dan laut.

1. Ikan Air Tawar

Budi daya pembesaran ikan air tawar didominasi oleh ikan mas, lele, patin, nila, dan gurami.

a. Ikan Mas

  • Ikan mas berbadan agak memanjang, pipih dan lunak. Ikan ini menyukai habitat perairan yang tidak terlalu dalam dan deras, seperti di pinggiran sungai atau danau.
  • Pemijahan ikan mas dapat dilakukan sepanjang tahun dan tidak tergantung musim. Pembenihan ikan mas biasa dilakukan selama 2-3 minggu untuk benih siap didederkan.
  • Pembesaran ikan mas dilakukan saat benih sudah berukuran 5 cm – 8 cm yang berasal dari hasil pendederan. 
  • Pembesaran ikan mas dilakukan 3 cm – 4 cm bulan sesuai ukuran ikan yang menjadi tujuan panen. 
  • Selama pembesaran, ikan diberi pakan tambahan berupa pellet. 
  • Pemberian pakan dilakukan pagi, siang dan sore, sedikit demi sedikit agar pakan tidak tenggelam ke dasar perairan/kolam. 

b. Ikan Nila

  • Bentuk badan ikan nila pipih ke samping, warna tubuh umumnya putih kehitaman dan merah sehingga dikenal sebagai nila hitam dan nila merah.
  • Nila dapat dibudidayakan di dataran rendah sampai pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut (dpl). 
  • Pakan nila berupa plankton dan tumbuhtumbuhan lunak seperti hydrilla dan ganggang sutera. Nila dapat diberi makanan tambahan berupa pakan buatan. 
  • Untuk pembesaran, sebaiknya dilakukan selama 4 bulan - 5 bulan sampai ukuran ikan mencapai 8 cm - 12 cm. 
  • Padat penebaran benih di kolam terpal antara 15 - 20 ekor/m2 , dengan kedalaman air 80 cm - 100 cm. 
  • Nila diberi pellet sebanyak 2% - 4% dari bobot biomassa ikan dan diberikan 3 - 5 kali perhari. 

c. Ikan Lele

  • Lele (Clarias sp) mempunyai bentuk tubuh memanjang, berkulit licin dengan kepala pipih, mulutnya berada di ujung (terminal) dengan empat pasang sungut, sirip ekor dan perut membundar
  • Lele dapat hidup di semua perairan air tawar, di sungai yang airnya tidak terlalu deras seperti danau, waduk, rawa, serta genangan kecil.
  • Pakan ikan lele berupa pakan alami dan buatan. Pakan alami seperti cacing, kutu-kutu air, jentik-jentik (larva), dan siput kecil. 
  • Lele termasuk jenis karnivora (pemakan daging), pakan buatan yang baik adalah yang banyak mengandung protein hewani. 
  • Lele hidup dengan baik di dataran rendah sampai daerah perbukitan yang tidak terlalu tinggi. 
  • Pertumbuhan lele agak lambat apabila suhu tempat hidupnya terlalu dingin. Lele dipanen pada umur 3 bulan - 4 bulan dengan berat rata-rata 200 gram/ekor.

d. Ikan Patin

  • Warna tubuh ikan patin bagian punggung keabu-abuan atau kebiru-biruan dan bagian perut putih keperak-perakan, ukuran kepala relatif kecil dengan mulut terletak di ujung agak ke bawah.
  • Patin adalah jenis ikan omnivor (pemakan segala) dan cenderung menjadi karnivor (pemakan daging). 
  • Di alam, patin makan ikanikan kecil, cacing, serangga, biji-bijian, tumbuh-tumbuhan, rumputrumputan, dan udang kecil. 
  • Dalam pemeliharaan, patin dapat diberi pakan buatan.

e. Ikan Gurami

  • Gurami berkembang dengan baik di daerah dataran rendah, ketinggian lokasi yang cocok untuk budi daya mulai dari 0 - 800 m dpl, dan suhu 24o C s.d 28o C. 
  • Gurami peka terhadap suhu rendah, sehingga tidak produktif dibudidayakan di daerah suhu rendah. 
  • Gurami memijah pada umur 2-3 tahun, produktivitas telur meningkat di musim kemarau. Telur gurami akan menetas dalam selang waktu 10 hari. 
  • Gurami menyukai perairan yang jernih, tenang, dan tidak banyak mengandung lumpur.
  • Pembesaran ikan gurami menggunakan benih dengan berat minimum 100 g/ekor. 
  • Pembesaran dilakukan sampai berat ikan gurami minimal 500 gram, atau lebih sesuai keinginan konsumen. 
  • Waktu yang diperlukan untuk mencapai 500 g/ekor yaitu sekitar 6 bulan, sedangkan untuk mencapai berat 1 kg/ekor membutuhkan waktu sekitar 9 bulan.

2. Ikan Air Payau

a. Bandeng

  • Bandeng digolongkan jenis ikan herbivora karena memakan fitoplankton. 
  • Pada budi daya bandeng konsumsi, benih bandeng dapat ditebar dengan kepadatan tinggi. 
  • Benih ukuran berat rata-rata 50 gr/ ekor atau panjang 7 cm -10 cm dapat ditebar 500 ekor/m3 . 
  • Ukuran konsumsi akan mencapai berat rata-rata 450 g/ekor setelah dipelihara selama 4 bulan.

b. Udang Windu

  • Pakan alami berupa ganggang dan binatang renik di dasar tambak, seperti cacing kecil, larva serangga, larva kerang dan ganggang. 
  • Pakan buatan sangat penting diberikan, namun harus dipilih pelet yang tidak mudah hancur dalam waktu 24 jam karena cara makan udang yang tergolong lambat.

3. Ikan Air Laut

a. Kakap Putih (Lates calcarifer)

  • Kakap putih mempunyai bentuk tubuh memanjang, gepeng, batang sirip ekor lebar, mata berwarna merah cemerlang, mulut lebar sedikit serong dengan geligi halus.
  • Benih ikan yang sudah mencapai ukuran 50 - 70 gram/ekor dari hasil pendederan, selanjutnya dipelihara dalam keramba dengan padat tebar 50 ekor/m3 . 
  • Pembesaran dilakukan selama 5 - 6 bulan dan selama periode tersebut dilakukan pengelolaan terhadap kebersihan keramba dan pemantauan terhadap ikan secara berkala, guna menghindari sifat kanibalisme. 
  • Pemanenan dilakukan setelah ikan mencapai ukuran kurang lebih 500 gram/ekor, dengan membutuhkan waktu 5 - 6 bulan.

b. Kerapu

  • Kerapu termasuk jenis ikan karnivora, dan cara makannya “mencaplok” satu persatu pakan yang diberikan. 
  • Pakan yang paling disukai yaitu krustasea (rebon, dogol dan krosok), juga jenis ikan-ikan kecil (tembang, teri dan belanak).
  • Laju pertumbuhan kerapu bebek dapat mencapai 1 - 1,3 gram/ hari sedangkan kerapu macan 2,5 - 3 gram/hari. 
  • Kerapu bebek yang dipelihara dengan berat awal 1,3 gram dan panjang total 4 cm, akan mencapai berat 400-500 gram selama 12 bulan - 14 bulan, sedangkan kerapu macan dapat dipanen pada bulan ke 7 dengan berat lebih kurang lebih 500 gram.

Download Rangkuman Materi Pelajaran Tingkat SMP dan SMA 

Buka/Unduh

B. Sarana dan Peralatan Budi Daya (Pembesaran) Ikan Konsumsi

1. Bahan Budidaya Ikan Konsumsi

a. Benih: Benih yang sehat memiliki ciri-ciri bergerak aktif, tidak cacat, dan memiliki sisik yang utuh.

Benih ikanBenih ikanBenih ikan

b. Pakan: Jenis pakan yang digunakan adalah pakan alami dan buatan

pakan ikan

c. Pupuk: Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk alami/kandang dan buatan.

d. Air: Kualitas air dapat diukur dari: pH, suhu, salinitas, dan kecerahan. Kisaran pH 6-8, suhu 25o C - 32o C, salinitas 0 ppt - 5 ppt (air tawar), 6 ppt - 29 ppt (air payau) dan 30 ppt - 35 ppt (air laut), kecerahan terlihat dari jumlah cahaya matahari yang dapat menembus badan air.

e. Kapur: Jenis kapur yang digunakan bermacam-macam diantaranya kapur pertanian (kalsit dan dolomite) serta kapur aktif.

f. Obat-obatan: Obat-obatan dapat diberikan untuk pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit, bisa jenis alami dan buatan.


2. Peralatan Budidaya Ikan Konsumsi

Budidaya Ikan Konsumsi

3. Wadah Budi Daya Ikan Konsumsi

a. Kolam

Kolam ikan

b. Bak

Desain dan konstruksi bak terpal/plastik banyak digunakan dalam kegiatan budi daya ikan konsumsi.

Bak Ikan

c. Akuarium

Akuarium merupakan ruangan terbatas berisi air dan ikan yang dapat diawasi dan dinikmati.

d. Keramba jaring apung dan keramba jaring tancap

Keramba jaring apung merupakan wadah budi daya di perairan umum seperti danau, sungai.

Jenis wadah yang bisa digunakan untuk membudi dayakan ikan dengan keramba adalah jaring apung, jaring tancap, dan keramba yang terbuat dari bambu.

keramba ikan

C. Persiapan Wadah Budi Daya Ikan Konsumsi

1. Pembuatan Wadah Budi Daya (Kolam Terpal) Ikan Konsumsi

a. Bahan dan Alat

bahan dan alat pembuatan wadah ikan

b. Proses Pembuatan Wadah Ikan


Proses Pembuatan Wadah Ikan
Proses Pembuatan Wadah Ikan
Proses Pembuatan Wadah Ikan
Proses Pembuatan Wadah Ikan

2. Wadah Budi Daya Ikan Konsumsi

Wadah budi daya kolam meliputi pengeringan dasar kolam, perbaikan pematang, pengolahan dasar kolam, perbaikan saluran air masuk dan keluar, pemupukan, pengapuran, dan pengisian air kolam.

  • Perbaikan pematang, bertujuan mencegah kebocoran air kolam sehingga tetap stabil. 
  • Pengolahan dasar kolam, dilakukan pada dasar tanah dengan cara dicangkul. Tanahnya dibolak-balik dan dikeringkan sampai betul-betul kering dengan tujuan mempercepat proses penguraian.
  • Pengeringan dasar kolam bertujuan untuk mematikan hama dan penyakit yang dapat menimbulkan kematian dan keracunan. 
  • Pengapuran, dilakukan dengan tujuan untuk menstabilkan keasaman tanah dan air kolam serta membunuh bibit penyakit. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur pertanian atau kapur aktif. 
  • Pemupukan, dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, menumbuhkan fitoplakton dan zooplankton sebagai pakan alami, dengan jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk kamung dan buatan saat pemupukan kondisi kolam sudah diairi kurang lebih 20 cm. 
  • Pengisian air kolam dilakukan sampai batas yang diinginkan dan dibiarkan kurang lebih 4-7 hari sebelum ikan ditebar. Ketinggian kolam tergantung jenis kolam. Bahkan untuk usaha pemeliharaan ikan, maka tinggi kolam berkisar 1 m - 1,25 m.

pengelolaan wadah ikan konsumsi

D. Pemeliharaan Ikan Konsumsi

Pemeliharaan Ikan Lele

1. Bahan Pemeliharaan Ikan Konsumsi Lele

Bahan Pemeliharaan Ikan Konsumsi

2. Alat Pemeliharaan Ikan Konsumsi Lele

Alat Pemeliharaan Ikan Konsumsi

3. Proses Budi Daya Pembesaran Ikan Konsumsi Lele

Pembesaran ikan lele dilakukan sampai ukuran konsumsi. Ukuran lele siap konsumsi adalah 150 gram - 200 gram/ekor. Lama waktu budi daya 2,5 bulan - 3 bulan.

Langkah-langkah Kegiatan Pemeliharaan Budi Daya Pembesaran Ikan Lele 

  • Siapkan wadah budi daya ukuran 3 m x 4 m dan isi air sampai ½ bagian. Jika wadah masih baru maka biarkan air sampai beberapa hari kemudian buang untuk menghilangkan bau terpal.
  • Kolam diisi lagi dengan air sampai ¾ bagian dan biarkan 3-4 hari.
  • Tebarlah benih ukuran 5 cm - 7 cm dengan kepadatan tebar untuk kolam ukuran 6 m × 8 m sebanyak 1.000 ekor. Penebaran dilakukan pada sore atau pagi hari agar ikan tidak stres.
  • Biarkan benih ikan lele keluar sendirinya dari plastik. Masukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam plastik agar dapat beradaptasi dengan lingkungan kolam.
  • Pemberian pakan buatan berupa pelet selama satu bulan dengan dosis 5% - 10% dari berat total ikan.
  •  Setelah ukuran ikan agak besar maka pakan dikurangi 3% per hari. Berikan pakan tambahan berupa daun, daging bekicot/keong mas, limbah ikan asin, dan sayuran. Hindari pemberian bangkai ayam. Pemberian bangkai ayam sakit dikhawatirkan efek samping yang kurang baik. 
  • Pergantian air dilakukan seminggu sekali. Air yang diganti biasanya 50% dari volume air kolam.
  • Lakukan pengontrolan pertumbuhan dengan sampling dua minggu sekali. Ambilah 10% dari populasi ikan dan timbang hasilnya dirata-rata kemudian kalikan jumlah ikan. Berdasarkan informasi ini maka akan diketahui jumlah pemberian pakan yang akan diberikan.
  • Apabila terkena penyakit cacar, bercak, dan borok maka pisahkan ikan yang sakit dan rendam dengan larutan PK 0,1 ppm atau secara alami diobati daun pepaya dan sedikit garam dapur. Lakukan pergantian air sesering mungkin.
  • Untuk mencegah terjangkitnya penyakit jamur, berikan pakan alami daun pepaya.
  • Lakukan seleksi untuk menghindari persaingan makanan dengan melakukan panen selektif. Sebaiknya dipisahkan sesuai ukuran yang sama.
  • Setelah umur 2,5 bulan - 3 bulan maka ikan dapat dipanen dengan ukuran 150 gram - 200 gram per ekor.
  • Panen dilakukan pagi atau sore hari, hati-hati saat panen jangan sampai ikan stres dan mengalami kerusakan yang berakibat tingkat kematian tinggi. Ikan disimpan di tempat penampungan. 
  • Kegiatan panen meliputi persiapan penampungan ikan, pengeringan kolam, penangkapan ikan, dan pengangkutan serta pengemasan.
  • Pengemasan ikan hasil pembesaran harus memperhatikan jarak dan waktu tempuh, jumlah benih yang diangkut dalam wadah, dan kondisi kualitas air selama pengangkutan yang terpenting yaitu suhu air, salinitas air, pH, dan oksigen dalam wadah. 
  • Lakukan pengemasan ke dalam plastik, bak, drum, atau jerigen. Tempat pengemasan ikan disesuaikan dengan jarak pengangkutan.
Langkah-langkah kegiatan pemeliharaan budi daya pembesaran ikan lele

Langkah-langkah kegiatan pemeliharaan budi daya pembesaran ikan lele

Langkah-langkah kegiatan pemeliharaan budi daya pembesaran ikan lele


Rangkuman Materi Budi Daya Ikan Konsumsi Prakarya Kelas 9
Sumber: Buku Prakarya Kelas 9



0 Response to "Budi Daya Ikan Konsumsi Prakarya Kelas 9"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel