Rangkuman Materi Puisi Rakyat - erapandu

Rangkuman Materi Puisi Rakyat

Rangkuman Materi Puisi Rakyat

Materi Bab 5 Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat Bahasa Indonesia Kelas 7 - Memahami pengertian puisi rakyat, ciri-ciri puisi rakyat, jenis-jenis puisi rakyat berupa syair, pantun, gurindam, contoh puisi rakyat, serta menyimpulkan isi, menelaah struktur dan kebahasaan, dan penyajian puisi rakyat.


Cari di sini :
Materi Pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK  Buka
Kumpulan Soal SMP/MTs dan SMA/SMK  Buka
Download Buku Pelajaran  Buka/Unduh
Download Modul Ajar  Buka/Unduh

A. Pengertian Puisi Rakyat

Puisi adalah karya sastra yang terikat dengan irama, rima, dan penyusunan menggunakan larik dan bait dengan bahasa yang sangat indah dalam mengungkapkan pemikiran seseorang.

Puisi Rakyat adalah karya sastra yang berisi pesan moral, nilai agama, atau nesehat kebaikan yang menjadi warisan bangsa dari orang dulu dalam bentuk puisi, syair, pantun, dan gurindam.

Puisi rakyat termasuk jenis puisi lama karena aturan-aturan dalam seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait, dan juga pengulangan kata yang bisa di awal atau di akhir sajak atau yang dikenal dengan sebutan rima. Oleh sebab itu puisi rakyat biasanya terlihat kaku.

Puisi Rakyat biasanya juga menonjolakan penggunaan gaya bahasa dengan kata-kata majas atau perumpaan untuk menambah keindahan dalam irama dan rima agar terlihat nikmat untuk didengarkan dan diucapkan.

Kata Penghubung yang Sering Digunakan pada Puisi Rakyat

Kata penghubung tujuan
Merupakan kata penghubung modalitas yang menjelaskan maksud dan tujuan suatu acara atau tindakan (supaya, untuk, agar, dan guna).

Kata penghubung sebab (kausal)
Menjelaskan bahwa suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab tertentu (sebab, sebab itu, karena, dan oleh karena itu).

Kata penghubung akibat
Konjungsi yang menggambarkan suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab peristiwa lain.
Konjungsi yang dipakai adalah sehingga, sampai, dan akibatnya.

Kata penghubung syarat
Konjungsi syarat yang menjelaskan suau hal bias terpenuhi apabila syarat yang ada dipenuhi, atau dijalankan.
Contoh: jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, dan bilamana.

B. Ciri-ciri Puisi Rakyat

  • Tidak diketahui siapa punulis atau pengarangnya (karena disampaikan dari mulut ke mulut)
  • Jenis sastra lisan (karena berkembang dari mulut ke mulut)
  • Terlihat kaku karena terikat dengan jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait, jumlah sajak, jumlah suku kata, dan juga irama.
  • Pengulangan kata atau rima bisa di awal maupun akhir
  • Banyak menggunkan gaya bahasa atau majas atau perumpamaan untuk menguatkan irama dan rima
  • Bahasanya penuh perasaan karena menggambarkan perasaan dan adanya pergantian bunyi secara teratur
Download Rangkuman Materi Pelajaran Tingkat SMP dan SMA 

Buka/Unduh


C. Jenis-Jenis Puisi Rakyat

Jenis-jenis puisi rakyat diantaranya syair, pantun, gurindam, mantra, talibun, karmina, dan seloka.

1. Syair

a. Pengertian Syair

KBBI: Syair adalah puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat larik/baris dan mempunyai akhir bunyi yang sama.

Isi dari syair yakni menyampaikan cerita dan pengajaran serta digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang berunsur keagamaan.

Syair bisa diartikan salah satu puisi lama dimana setiap baris merupakan isi yang berkesinambungan dengan baris sebelum maupun selanjutnya, dan isinya berupa cerita maupun kisah yang memiliki pesan-pesan moral.

Kata atau istilah syair berasal dari bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.

Syair termasuk puisi yang berasal dari Persia dan dibawa ke dalam sastra Indonesia bersama dengan masuknya ajaran Islam ke Indonesia.

Dalam perkembangannya, syair mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab.

b. Ciri-ciri Syair :

  • Setiap bait terdiri dari 4 baris
  • Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata
  • Bersajak a-a-a-a
  • Semua baris atau larik adalah isi
  • Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan
  • Setiap baris biasanya terdiri dari 4-6 kata

c. Struktur dan Kebahasaan pada Syair:

  • Isi dari semua kalimat saling berkaitan
  • Pola dari rima sama antara baris satu dengan baris yang lainnya
  • Setiap kata yang dipilih memiliki makna
  • Menggunakan kalimat sapaan (seperti “wahai” dan “hai”)
  • Menggunakan kalimat sebab-akibat untuk yang mendengarkan atau membaca
  • Kata-kata yang dipilih sifatnya simbolis dan menggunakan ungkapan lama

d. Contoh Syair :

Salah satu tokoh penyair yang dikenal yakni Hamzah Fansuri dengan karyanya seperti: Syair Perahu, Syair Dagang, Syair Burung Pingai, dan Syair Sidang Fakir.
.
Syair Perahu
Karya : Hamzah Fansuri

Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu

Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan

Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar
Angkatlah pula sauh dan layar
Pada beras bekal jantanlah taksir
Niscaya sempurna jalan yang kabir

Syair perahu merupakan sebuah nasihat kepada para pemuda (generasi muda) untuk membekali diri dengan ilmu dan amal yang baik agar hidup menjadi berguna dan dan bermanfaat.

Hal itu disebabkan oleh adanya hidup yang tidak akan kekal selamanya dan pasti akan ke akhirat juga. 

Dengan amalan kita yang baik maka kita akan mendapat kebahagian di dunia dan di akhirat, serta sempurnalah kehidupan kita yang kita jalani.

2. Pantun

a. Pengertian Pantun

Pantun berasal dari bahasa Minangkabau yakni "patuntun" dalam bahasa Indonesia artinya "penuntun".

Pantun adalah puisi lama Indonesia yang terdiri dari sampiran dan isi pada setia bait, setiap bait terdiri dari 4 baris.

Pantun bisa diartikan sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, dan bentuk kesantunan.

Fungsi pantun dapat diartikan mengunkapkan pikiran dengan cara permainan bunyi bahasa, bisa digunakan untuk menghibur, menyindir, atau menasehati.

Pantun merupakan puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat.

Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, seperti :
  • Tuntun, parikan pada Bahasa Jawa
  • Tonton pada bahasa Tagalog
  • Umpama pada bahasa Batak
  • Paparikan pada bahasa Sunda
  • Panton pada bahasa Aceh, Ambon
  • Renjong pada bahasa Bengkulu
  • Londe pada Bahasa Toraja
  • Pantun pada bahasa Toba

Ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah. Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama lainnya.

b. Ciri-ciri Pantun

  • Tiap bait terdiri dari 4 baris
  • Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata.
  • Rima akhir tiap baris atau bersajak a-b-a-b
  • Baris 1 dan 2 adalah sampiran
  • Baris 3 dan 4 adalah isi
  • Tidak diketahui penciptanya

c. Struktur dan Kebahasaan pada Pantun:

  • Baris sampiran harus berisi 2 baris yang sifatnya pembuka dengan persamaan bunyi a-b
  • Sampiran tidak harus ada kaitannya dengan isi yang hendak disampaikan karena sifatnya sebagai pembuka
  • Baris isi juga terdiri dari 2 baris yang menuliskan tujuan dari pantun seperti berupa nasihat atau pesan moral pengarang
  • Bunyi pada isi juga diungkapkan dengan memperhatikan rima a-b yang disamakan dengan larik sampiran.
  • Tulisan pada baris 1 dan 2 menggunakan  kalimat seperti perintah
  • Memiliki kalimat saran dengan pola hubungan berisi syarat seperti “walaupun”
  • Baris 3 dan 4 merupakan kalimat majemuk yang tidak bisa berdiri sendiri karena menjadi isi dari pantun.

d. Contoh Pantun:

.
Pantun 1
Air surut memungut bayam
Sayur diisi ke dalam kantung
Jangan diikuti tabiat ayam
Bertelur sebiji riuh sekampung

Pantun 2
Ikan nila dimakan berang-berang
Katak hijau melompat ke kiri
Jika berada di rantau orang
Baik-baik membawa diri

Pantun 3
Baik bergalas baik tidak
Buli-buli bertali benang
Baik berbalas baik tidak
Asal budi sama dikenang

Pantun 4
Akar keladi melilit selasih
Selasih tumbuh di hujung taman
kalungan budi junjungan kasih
Mesra kenangan sepanjang zaman
 
Pantun 5
Jika ada semur diladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Jika ada umur panjang
Bolehlah kita berjumpa lagi

Pantun 6
Air surut memungut bayam
Sayur diisi ke dalam kantung
Jangan diikuti tabiat ayam
Bertelur sebiji riuh sekampung

Pantun 7
Keluar kapal naik kapal
Warna kuning warna merah
Jangan jadi anak yang nakal
Supaya ibu tidak marah


Contoh Pantun nenek moyang

Pantun lama
Contoh Pantun Baru

Pantun Baru

e. Langkah membuat atau menulis pantun

  • Tentukan ide yang akan disampaikan (kalau hidup bekerja keras kelak hidupnya menjadi sukses).
  • Menata ide menjadi dua larik (dengan bunyi akhir yang berbeda).
  • Memilih kosakata yang diakhir dengan bunyi seperti dua larik.
  • Membuat larik sampiran dari benda/kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan isi.
  • Menata kembali kalimat/larik dengan rima dari kosakata yang berima sama.
  • Menata pantun secara logis.

3. Gurindam

a. Pengertian Gurindam

Gurindam berasal dari negeri India. Gurindam diambil dari bahasa India, yaitu "Kirindam" artinya mula-mula/perumpamaan.

Gurindam adalah puisi lama bersajak 2 baris yang menjadi satu kesatuan utuh dengan irama yang sama dan berisi petuah atau nasehat.

Gurindam merupakan salah satu jenis puisi yang memadukan antara sajak dan peribahasa.

Baris pada gurindam disebut sebagai syarat dan akibat.

Gurindam berisi ajaran yang berkaitan dengan budi pekerti dan nasihat keagamaan.

Di dalam gurindam, baris pertama berisi semacam soal, masalah, atau perjanjian, sedangkan di baris 2 berisi tentang jawaban atau akibat dari masalah atau perjanjian yang tercantum di dalam baris pertama.

Gurindam dibawa oleh orang Hindu yang terpengaruh sastra Hindu dan digunakan
sebagai syarat nilai agama dan moral.

Setelah gurindam berkembang mulai digantikan dengan jenis gurindam (puisi lama Melayu) yang penting sebagai warisan budaya.

b. Ciri-ciri Gurindam

  • Terdiri dari 2 baris dalam 1 bait.
  • Tiap baris memiliki 10-14 suku kata.
  • Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak a-a, b-b, c-c
  • Merupakan 1 kesatuan yang utuh
  • Baris pertama dan kedua menunjukkan hubungan sebab akibat
  • Baris 1 berisi soal, masalah, atau perjanjian
  • Baris 2 berisi jawaban, akibat dari masalah, atau perjanjian pada baris pertama
  • Isi gurindam terletak pada baris ke-2
  • Isi gurindam berupa nasihat, petuah, filosofi hidup, atau kata mutiara

c. Struktur dan Kebahasaan pada Gurindam

  • Memadukan antara sajak dan peribahasa
  • Dua pasang baris yang memiliki isi saling berhubungan satu sama lain
  • Baris 1 menjadi syarat untuk menulis baris 2 yang menjadi bagian dari gurindam
  • Menggunakan kalimat mengindikasi pada suatu hal
  • Isinya berupa nasihat yang ingin disampaikan dan akibat jika menghiraukan nasihat tersebut
  • Semua baris berisi kalimat majemuk

d. Contoh Gurindam

.
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai

Cahari olehmu akan sahabat
yang boleh dijadikan obat

Cahari olehmu akan guru
yang boleh tahukan tiap seteru

Jika hendak mengenal orang berbangsa
lihat kepada budi dan bahasa

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia
sangat memeliharakan yang sia-sia
 
Jika hendak mengenal orang mulia
lihatlah kepada kelakuan dia

Bersikap baiklah pada orang tua
Niscaya hidupmu akan berkah dan bahagia

Ketika engkau tengah belajar
Haruslah tekun dan juga sabar

Barang siapa tidak berilmu
Bagaikan kursi tidak bertumpu

Ilmu jangan hanya dihafalkan
Namun juga harus diamalkan

Ketika hendak mencari ilmu
Haruslah sungguh-sungguh selalu

Materi Pembelajaran

  • Mengenal dan Memahami Puisi Rakyat
  • Mengenal dan Memahami Syair, Pantun, dan Gurindam
  • Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat
  • Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Rakyat
  • Menyajikan Puisi Rakyat secara Lisan dan Tulis
.

Catatan Materi

Memahami Pengertian dan Contoh Kalimat

Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi atau bermaksud memberi perintah atau suruhan.
Contoh:
Buanglah sampah pada tempatnya

Kalimat saran
Kalimat saran adalah kalimat yang berisi tentang saran kepada orang lain untuk kebaikan orang lain (sebaiknya, seyogyanya).
Contoh:
Sebaiknya kau pikir dahulu
Demi keputusan yang tepat

Kalimat ajakan
Kalimat ajakan adalah kalimat yang berisi ajakan kepada orang lain untuk melakukan suatu perbuatan (ayo dan mari).
Contoh:
Marilah kita jaga agar lestari

Kalimat seru
Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan rasa hati, seperti kagum, heran, senang, dan sedih (alangkah, betapa, dan bukan main).
Contoh:
Alangkah indahnya alam Indonesia ini.
Wahai, pemuda Indonesia teruslah berjuang melestarikan budaya kita.

Kalimat larangan
Kalimat larangan adalah kalimat yang berisi larangan agar orang lain tidak melakukan kegiatan (jangan, hidari).
Contoh:
Janganlah berprasangka buruk kepada sesama

Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu subjek dan satu predikat.
Contoh
Pagi-pagi saya sarapan.

Kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek atau predikat. Kalimat majemuk terjadi dari penggabungan dua kalimat dasar atau lebih.

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukannya tidak setara/sederajat.

Kalimat majemuk hubungan syarat
Ditandai dengan : jika, seandainya, asalkan,apabila, andaikan
Contoh : 
Jika hidup bermalas-malasan, masa depan tak tentu arah.

Kalimat majemuk hubungan tujuan
Ditandai dengan : agar, supaya, biar.
Contoh : 
Agar hidup tercapai tujuan, hendaklah pemuda rajin belajar.

Kalimat majemuk konsensip
Ditandai dengan : walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sungguh pun
Contoh : 
Walaupun belajar banyak godaan, tetaplah teguh mencapai harapan.

Kalimat majemuk hubungan penyebaban
Ditandai dengan : sebab, karena, oleh karena
Contoh : 
Hari ini aku bersedih karena berpisah dengan sahabat.
Hari ini aku bersedih karena berpisah dengan orang terkasih

Kalimat majemuk hubungan perbandingan
Ditandai dengan: ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, lebih baik.
Contoh : Belajar di waktu kecil seperti melukis di atas batu.

Kalimat majemuk hubungan akibat
Ditandai dengan : sehingga, sampai-sampai, maka
Contoh :
Dian belajar begitu keras sehingga dapat memenangi olimpiade itu.

Kalimat majemuk hubungan cara
Contoh : 
Dengan cara menjual koran, dia mendapatkan uang untuk hidup 
Dengan berpikir cermat generasi muda menggapai asa.


Tugas:

  • Bagaimana cara mendaftar kata berima pada gurindam, syair, dan pantun ?
  • Bagaimana menemukan kata berima sama secara utuh ?
  • Bagaimana menemukan kata berima akhir sebagian ?
  • Membandingkan Pantun, Syair, dan Gurindam
  • Perbedaan Pantun, Syair, dan Gurindam 
  • Persamaan Pantun, Syair, dan Gurindam
  • Menyimpulkan ciri-ciri Pantun, Syair, dan Gurindam
  • Bagaimana cara menyimpulkan Isi Pantun ?
  • Simpulkan nilai-nilai moral/nasihat yang terdapat pada pantun
  • Bagaimana cara Menyimpulkan Isi Gurindam ?
  • Simpulkan nilai-nilai moral/nasihat yang terdapat pada gurindam
  • Bagaimana cara Menyimpulkan Isi Syair ?
  • Simpulkan nilai-nilai moral/nasihat yang terdapat pada syair
  • Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantun
  • Menelaah Struktur Pantun
  • Menelaah Struktur dan Bahasa Gurindam dan hubungan isi antar larik
  • Menelaah Struktur dan Aspek Kebahasaan pada Syair
  • Menulis Pantun dengan Berbagai Konteks
  • Berunjuk Karya dengan Puisi Rakyat
  • Cara Bermain Musikalisasi Syair dan Gurindam
  • Berbalas Pantun
  • Apa itu gurindam dan contohnya?
  • Apa ciri ciri gurindam?
  • 4 Apa yang dimaksud dengan gurindam?
  • Bagaimana sajak gurindam?
  • Bagaimana contoh syair?
  • Apa yang dimaksud dengan syair dan contohnya?
  • Apa ciri ciri dari syair?
  • Apa syair lagu itu?
  • Apakah puisi rakyat itu brainly?
  • Bagaimana contoh pantun jenaka?
  • Gimana cara buat pantun?
  • Apa saja pantun nasehat?
  • Apa yang dimaksud pantun kiasan?
  • Puisi rakyat apa saja?
  • Apakah ciri-ciri masing masing puisi rakyat?
  • Apakah syair termasuk dalam kategori puisi rakyat?



Materi Bab 5 Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat Bahasa Indonesia Kelas 7
Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas 7


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel