Rangkuman Materi Kerajinan Serat Prakarya Kelas 7 - erapandu

Rangkuman Materi Kerajinan Serat Prakarya Kelas 7

 Kerajinan Serat

Materi bab 1 
kerajinan serat prakarya kelas 7 - Mengenal karakteristik bahan serat alam. Memahami pengertian, sejarah, jenis, sifat, dan karakteristik dari bahan serat. 

Mengalami teknik pengolahan, proses produksi pembuatan serta kemasan bahan serat. Merancang, membuat, menguji dan mengkomunikasikan produk kerajinan bahan serat daerah setempat berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat menurut orisinalitas ide dan cita rasa estetis diri sendiri.

Cari di sini :
Materi Pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK  Buka
Kumpulan Soal SMP/MTs dan SMA/SMK  Buka
Download Buku Pelajaran  Buka/Unduh
Download Modul Ajar  Buka/Unduh


A. Pengertian Serat Alam

Menurut kamus bahasa indonesia, serat adalah suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan molekul penyusunnya terorientasi, terutama ke arah panjang. 

Serat kapas misalnya memiliki perbandingan panjang dan lebar mulai dari 500 (1 sampai dengan 1000).

Bahan serat adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh.

Istilah serat sering dikaitkan dengan sayur-sayuran, buah-buahan, dan tekstil.

Serat sebagai bahan baku tekstil adalah serat-serat yang digunakan untuk aplikasi atau kerajinan tekstil, yakni bahan baku yang digunakan dalam pembuatan benang dan kain.

Bahan baku tekstil merupakan bahan pembuat pakaian dan kebutuhan lain.

Selain serat sutera, bahan serat alam lainnya berupa kapas.


kerajinan serat alam


Bahan serat alam dikenal orang sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Negara pertama kali mengolah bahan serat alam adalah Cina.

Untuk memproduksi bahan serat alam juga dibutuhkan iklim yang mendukung.

Kondisi musim kemarau ataupun musim penghujan dapat mempengaruhi produksi bahan serat alam.

Sifat bahan serat alam ada yang tahan akan iklim kemarau maupun kondisi musim penghujan.

Bahan serat adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh yang sering dikaitkan dengan sayur-sayuran, buah-buahan, dan tekstil.

 

B. Jenis dan Karakteristik Bahan Serat

Jenis bahan serat alam adalah bahan organik yang tidak diolah kembali melalui proses dan penambahan bahan kimiawi sehingga keasliannya tetap terjaga dan diutamakan.

Jadi, bahan serat tersebut murni dari alam.

Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu serat dari tumbuhan, hewan, dan mineral.

1. Serat dari Tumbuhan

serat kelapa

Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan.

Syarat agar bagian serat tumbuhan bisa digunakan sebagai testil yakni harus kuat, tahan lama, bentuknya tetap (tidak susut), permukaan yang halus ataupun bertekstur sesuai persyaratan produk.

Serat yang Berasal dari Tumbuhan dapat Diklasifikasikan 4 Bagian

a. Serat dari Biji

Beberapa biji bisa diolah sebagai bahan serat.
Contoh: biji dari pohon kapas dan kapuk.

b. Serat dari Batang

Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. 

Contoh: batang pohon anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami, urena, kenaf, dan sunn.

c. Serat dari Daun

Banyak orang yang memanfaatkan serat dari daun sebagai bahan baku produk tekstil.
Contoh: serat daun mendong (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen.

d. Serat dari Buah

Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah kelapa.
Buah kelapa memiliki sabut yang melapisi buah. Sabut tersebut telah banyak digunakan sebagai bahan serat. Namun yang dipergunakan sebagai serat hanyalah yang memiliki potonganpotongan panjang.

2. Serat dari Hewan

serat bulu domba

Serat yang berasal dari hewan memiliki tekstur yang lembut dan halus.

Sifat serat hewan menghangatkan sehingga orang-orang yang tinggal di daerah musim dingin sangat memanfaatkan serat dari hewan.

Bagian hewan yang bisa dimanfaatkan seratnya adalah bagian bulu hewan.

Bulu hewan yang paling banyak diolah sebagai bahan baku serat produk tekstil di antaranya stapel dan filamen.

a. Serat Stampel

Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan wol.
Contoh: bulu domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna.

b. Serat Filamen

Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan.
Contoh: larva ulat sutera yang digunakan untuk membentuk kepompong yang merupakan serat lalu dipintal menjadi benang.

Karakteristik bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah pada permukaan seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas.

misalnya:
  • Bahan tekstil dari selulosa (kapas) memiliki karakteristik yakni bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan mudah terbakar.
  • Serat sutra mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, mudah terbakar, berbau seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat, serta mudah dihancurkan.
  • Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri.
Berdasarkan karakteristik tersebut, kita dapat melakukan perawatan pada bahan serat alam lebih maksimal. Hal ini dilakukan agar kualitas bahan serat tetap terjaga dan tahan lama.

Download Rangkuman Materi Pelajaran Tingkat SMP dan SMA 

Buka/Unduh


C. Pengelolaan Bahan Serat

Proses pengolahan masing-masing bahan tekstil secara umum sama.

Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin.

Langkah-langkah proses pengelolaan bahan serat kapas menjadi benang kemudian menjadi bahan testil kain

  1. Pemintalan Benang: Pemintalan adalah proses pemilihan serat yang nantinya akan dilanjutkan pengolahan kapas menjadi benang.
  2. Penggulungan Benang: Benang yang sudah dipintal akan digulung menggunakan alat penggulung benang.
  3. Pencelupan Warna: Benang diproses dengan pencelupan untuk memperoleh warna yang kuat, dan kemudian dikeringkan.
  4. Penenunan Benang Menjadi Kain: Setelah kering, benang dapat ditindaklanjuti dengan proses penenunan menjadi kain.

Benang yang telah jadi bahan baku dapat digunakan untuk membuat makrame dan tapestri, sedangkan kain dapat digunakan untuk membuat kain ikat celup.


D. Proses Produksi Kerajinan Serat

alat kerajinan serat alam

Teknik dasar kerajinan tekstil adalah segala cara yang digunakan untuk membentuk atau mengolah bahan tekstil.

Teknik-teknik dasar dalam keterampilan kerajinan tekstil yang dapat digunakan untuk memproduksi kerajinan ikat celup, makrame, dan tapestri sebagai berikut.

1. Menenun

Teknik menenun dapat digunakan untuk pembuatan produk kerajinan tapestri.

Menenun menggunakan alat spanram atau bingkai yang direntangkan benang-benang lungsi sebagai jalur jalannya benang tenunan atau pakan.

2. Menjahit

Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang.

3. Mengikat

Mengikat adalah teknik menyatukan dua benang/lebih membentuk ikatan yang diinginkan. Mengikat dapat pula diartikan menyatukan helaian kain yang satu dengan lainnya menggunakan alat pengikat untuk membentuk pola tertentu.


E. Produk dan Proses Kerajinan Bahan Serat

Ada 5 persyaratan dalam proses menciptakan perancangan benda kerajinan, diantaranya yakni kegunaan, kenyamanan, keluwesan, keamanan, dan keindahan.

1. Kegunaan (Utility)

Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.

Contoh: mangkuk untuk wadah sayur.

2. Kenyamanan (Comfortable)

Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi pemakainya.

Contoh: cangkir didesain ada pegangannya.

3. Keluwesan (Flexibility)

Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya. 

Contoh: sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki.

4. Keamanan (Safety)

Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya.

Contoh: piring dari serat kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis/pewarna yang dipakai agar tidak berbahaya jika digunakan sebagai wadah makanan.

5. Keindahan (Aestetic)

Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal, di antaranya dari bentuk, hiasan atau ornamen, dan bahan bakunya.

Proses perancangan karya untuk menciptakan produk kerajinan dapat digambarkan sebagai berikut.

Proses perancangan kerajinan



Produk yang bisa dihasilkan dari serat alam tumbuhan dan hewan

alat kerajinan serat alam

1. Produk Kerajinan Serat Tumbuhan

a. Bahan dari serat tumbuhan

  • Serat pelepah pisang
  • Serat daun pandan
  • Serat eceng gondok

b. Alat dan mesin untuk produksi kerajinan serat tumbuhan

  • gunting,
  • cutter, 
  • pisau, 
  • lem tembak, 
  • jarum jahit,
  • mesin jahit untuk teknik jahit, 
  • alat tenun untuk menenun,
  • mesin pemisah sabut kelapa.

c. Produk yang dibuat dari hasil serat tumbuhan

  • anyaman tas
  • anyaman wadah
  • kerajinan hiasan rumah
  • keset
  • dan berbagai kejarinan dan anyaman

2. Produk Kerajinan dari Serat Hewan

a. Bahan dari serat serat hewan

  • Serat wol dari bulu domba
  • Serat sutra dari kepompong ulat sutera
  • Serat dari bulu alpaca
Bahan-bahan serat hewan dapat diolah dengan berbagai cara dan dilakukan dengan beberapa tahap pengolahan, seperti pencukuran, pembersihan dengan cara pencucian, pengeringan, dan kemudian dipintal yang dapat menghasilkan benang.

b. Alat dan mesin untuk produksi kerajinan serat hewan

  • gunting
  • alat pencukur bulu
  • baskom
  • jarum jahit
  • mesin pemintalan
  • mesin penggulung benang

c. Produk yang dibuat dari hasil hewan

  • Kain
  • Baju
  • Pakaian
  • Topi
  • kemeja
  • syal
  • celana
  • tas
  • batik
  • dan sandangan lainnya


Kemasan Produk Kerajinan Bahan Serat

Penyajian sebuah produk kerajinan disebut juga dengan kemasan.
Kemasan memiliki 4 fungsi utama.
  1. Menjual produk
  2. Melindungi produk
  3. Memudahkan penggunaan produk
  4. Memperindah penampilan produk

Catatan simpulan:
  1. Penggolongan bahan serat alam berasal dari tumbuhan dan hewan.
  2. Bahan serat tumbuhan dapat diperoleh dari bagian biji, batang, daun, dan buah.
  3. Karakteristik bahan serat alam meliputi kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas. Setiap bahan serat alam memiliki sifat yang berbeda.

 

Rangkuman materi kerajinan serat prakarya SMP kelas 7
Sumber: Buku Prakarya Kelas 7

0 Response to "Rangkuman Materi Kerajinan Serat Prakarya Kelas 7"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel