Analisis Kritik Sosial pada Lagu Negeriku Karya Iwan Fals - erapandu

Analisis Kritik Sosial pada Lagu Negeriku Karya Iwan Fals

Analisis Kritik Sosial pada Lagu Negeriku Karya Iwan Fals

Analisis Kritik Sosial pada Lagu Negeriku Karya Iwan Fals - Karya Ilmiah : Skripsi, Rozit, 2017.
Cari di sini :
Materi Pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK  Buka
Buku Pelajara SD, SMP/MTs, dan SMA/SMK Buka
Kumpulan Soal SMP dan SMA  Buka


A. Tema dan Amanat Lagu Negeriku Karya Iwan Fals

1. Tema Teks lagu Negeriku

Tema teks lagu Negeriku adalah masalah buruknya hukum Indonesia. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut.

Bersih bersih bersih bersihlah diriku
Sebelum menyapu sampah dan debu debu
Nyanyian berkarat sampai ke liang lahat
Atas nama rakyat yang berwajah pucat

(Negeriku, baris 5-8)

Dari teks di atas terlihat bahwa sebelum “bersih-bersih”, “diri” dalam hal ini presiden harus membersihkan dirinya sendiri terlebih dahulu. 

Hal ini menandakan bahwa presidenpun belum tentu bersih dari hal-hal kotor seperti korupsi. 

Kemudian, dalam baris berikutnya tertulis “nyanyian berkarat” yang dimaksudkan sebagai teriakan, jeritan rakyat akan penderitaan mereka karena ulah para koruptor yang menyengsarakan mereka. 

Baris terakhir menggambarkan wajah miskin, lapar, dan jauh dari kata sejahtera. 

Dari ketiga hal tersebut menunjukkan bahwa negeri ini jauh dari kata baik, atau dapat dikatakan sebagai negeri yang buruk dan penuh dengan hal-hal kotor seperti korupsi.

Pemerintah sebagai pemimpin negeri ini harus mampu menegakkan hukum, tegas tanpa pandang buluh dalam menegakkan hukum. Pemerintah harus selektif dalam memilih para penegak hukum. 

Penegak hukum harus menjadi contoh pemberantas korupsi bukan bagian dari pelaku korupsi. Para wakil rakyat pun harus mampu menjadi teladan bagi rakyat, bukan menjadi contoh buruk bagi rakyat. 

Hukuman bagi koruptor harus sepadan dengan kesengsaraan yang dirasakan oleh rakyat. Koruptor merenggut kesejahteraan yang seharusnya didapatkan oleh rakyat.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pemerintah harus mampu memilih penegak hukum yang benar-benar bersih dari korupsi. Selain itu, buruknya hukum di Indonesia harus menjadi perhatian khusus pemerintah dalam upayanya memberantas korupsi.

Dalam lagu Negeriku pengarang memberikan gambaran tentang buruknya hukum di Indonesia. Selain itu, pengarang juga memberikan kritikan bagi pemerintah sebagai pemimpin negeri ini untuk mampu memberantas korupsi sehingga rakyat hidup sejahtera. 

2. Amanat Lagu Negeriku

Amanat dalam lagu Negeriku yaitu, Jadilah pemimpin yang mampu menegakkan hukum. Hal ini dapat dilihat pada data berikut.

Bersih bersih bersih bersihlah diri
Sebelum menyapu sampah dan debu debu
Nyanyian berkarat sampai ke liang lahat
Atas nama rakyat yang berwajah pucat

(Negeriku, baris 5-8)

Dari kutipan tersebut terlihat bahwa pengarang secara tidak langsung meminta pemerintah untuk selalu “bersih-bersih” dalam artian, membersihkan kejahatan dan hal-hal kotor yang terjadi di negeri ini. 

Akan tetapi, sebelum pemerintah memberantas hal-hal kotor tersebut, pemerintah harus membersihkan dirinya sendiri terlebih dahulu. 

Suara rakyat yang bosan dengan perilaku kotor para pejabat harusnya menjadi salah satu alasan bagi pemerintah untuk memberantas tindakan-tindakan yang merugikan rakyat dan negara.

Nyanyian berkarat merupakan simbol jeritan rakyat, derita rakyat, suara rakyat yang tidak pernah didengar oleh pemerintah. 

Korupsi membuat banyak rakyat menderita. Korupsi menghilangkan kesempatan anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk dapat bersekolah di sekolah yang layak.

Penegakan hukum di Indonesia seharusnya lebih tegas dalam memberantas kejahatan terutama korupsi. Hukum harus ditegakkan kepada siapapun pelanggarnya baik itu rakyat kecil, pengusaha, penegak hukum, maupun pejabat tinggi. 

Dampak dari korupsi selalu dirasakan rakyat kecil. Mereka tidak mampu menyekolahkan anaknya di tempat yang layak, biaya kesehatan yang tinggi membuat mereka harus menahan rasa sakit, dan tempat tinggal yang seharusnya jauh dari kata kumuh hanya menjadi mimpi bagi pendatang yang kehabisan modal. 

Dalam hal ini pemerintah bertanggung jawab untuk terus memberantas korupsi yang seolah menjadi penyakit menular di kalangan pejabat. 

B. Kritik Sosial dalam Teks Lagu Negeriku Karya Iwan Fals

Kritik sosial terjadi karena adanya masalah-masalah sosial, di antaranya seperti kritik sosial terhadap kekerasan dan korupsi. 

Analisis kritik sosial dalam teks lagu negeriku karya Iwan Fals pada album Manusia Setengah Dewa terdapat akan dipaparkan sebagai berikut.

1. Kritik terhadap kekerasan

Dalam teks lagu Negeriku menggambarkan seseorang yang mati karena dihakimi rakyat. Seseorang yang digambarkan dalam teks lagu tersebut adalah seorang koruptor. 

Dalam hal ini, tindakan yang dilakukan oleh rakyat yaitu tindakan main hakim sendiri atau penganiayaan yang dilakukan oleh warga kepada seseorang yang dianggap bersalah. Tindakan main hakim sendiri seolah sudah menjadi budaya di kalangan masyarakat. 

Mereka lebih memilih langsung memukul bahkan tak jarang hingga menghilangkan nyawa seseorang yang dianggap berbuat kejahatan daripada harus menunggu tindakan dari pihak yang berwajib.

Budaya kekerasan atau main hakim sendiri seharusnya dihilangkan dari sebuah negara yang pernah merasakan sakitnya penindasan pada masa penjajahan. 

Akan tetapi, masyarakat seolah tidak peduli dengan istilah kemanusiaan, yang mereka yakini siapa yang bersalah layak mendapatkan hukuman.

Koruptor memang layak mendapatkan hukuman atas tindakannya yang menyengsarakan rakyat. Akan tetapi, bukan hak masyarakat untuk menghakimi koruptor. 

Rakyat seharusnya belajar menjadi warga negara yang baik dengan menyerahkannya kepada pihak yang berwenang dalam hal ini penegak hukum.

Penjelasan di atas diperoleh dari teks lagu berikut.

Yang mati karena dihakimi rakyat


2. Kritik terhadap korupsi

Dalam teks lagu Negeriku dijelaskan bahwa Indonesia merupakan negeri yang kotor sehingga si pengarang meminta untuk bersih-bersih diri dan membersihkan negeri ini. 

Bersih-bersih yang dimaksudkan yaitu membersihkan tindakan kotor para koruptor yang dengan mudahnya mencuri uang rakyat. 

Para penegak hukum seolah buta dengan adanya korupsi di negeri ini. Mereka yang seharusnya menjadi ‘petugas kebersihan’ justru ikut menjadi kotor sama seperti orang-orang yang seharusnya mereka bersihkan atau mereka tangkap.

Kemudian, tingkat korupsi di negeri ini sudah sangat tinggi. Kotornya negeri ini sudah sangat merugikan. Berbagai pihak harus bekerja sama untuk memberantas dan membersihkan para koruptor yang telah menyengsarakan rakyat. 

Korupsi di negeri ini dikatakan sangat ‘gawat’ karena para koruptor bukan hanya dari kalangan pejabat biasa, tetapi termasuk di dalamnya para penegak hukum dan para pemberantas korupsi itu sendiri.

Dalam teks lagu Negeriku juga berisi peringatan bagi para penegak hukum dan masyarakat pada umumnya, bahwa sebelum membersihkan kejahatan seseorang harus membersihkan dirinya sendiri terlebih dahulu. 

Para penegak hukum pun harus bersih dari tindakan kotor apapun termasuk korupsi sebelum menangkap dan memberantas para koruptor.

Dalam teks tersebut juga dijelaskan bahwa negeri ini merupakan negeri bagi para penipu. Hal ini dikarenakan banyaknya pelaku korupsi dan tingginya tingkat korupsi di negeri ini. 

Para penegak hukum seolah tidak melakukan apapun untuk memberantas perkembangbiakan korupsi di negeri ini. Para koruptor seolah bebas menguras uang rakyat tanpa takut untuk dimiskinkan oleh negara. 

Pemerintah harus mampu memilih para penegak hukum yang benar-benar bersih dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan masalah korupsi.

Kemudian, dijelaskan bahwa negeri ini merupakan negeri yang nyaman, indah, dan membahagiakan layaknya surga bagi para koruptor. Hal ini karena lambatnya penanganan kasus korupsi sehingga para koruptor bebas mencuri uang rakyat. 

Para penegak hukum pun ikut menjadi bagian dari koruptor sehingga koruptor lebih leluasa menguras uang negara. Selain itu, hukuman bagi para koruptor dapat dikatakan terlalu ringan, prosesnya pun terlalu lama bahkan pelaku koruptor pun dapat bepergian ke luar negeri sambil menunggu kasusnya dinyatakan selesai. 

Kemudian, rumah tahanan bagi para pelaku korupsi justru diubah menjadi kamar pribadi, dimana berbagai fasilitas telah disediakan, sehingga para koruptor tidak perlu merasakan bagaimana dinginnya lantai penjara.

Dengan demikian, rakyat lebih memilih menghakimi para koruptor secara langsung daripada menyerahkannya kepada pihak berwajib. Para koruptor yang memakan uang rakyat tanpa rasa malu disamakan dengan tikus yang sangat rakus memakan makanan apapun yang ia temui. 

Para koruptor yang tanpa malu dan tanpa henti memakan uang rakyat seharusnya dihukum mati, bukan dimanjakan dalam kamar pribadi.

Penjelasan di atas diperoleh dari beberapa teks lagu berikut.

a. Bersih bersih bersih bersihlah negeriku
b. Kotornya teramat gawat ya kotornya sangat
c. Bersih bersih bersih bersihlah diri
d. Negeriku negeri para penipu
e. Inilah sorga-sorganya sorga
f. Busuk busuk busuk busuk bangkai tikus
g. Yang mati karena dihakimi rakyat


Analisis Kritik Sosial pada Lagu Negeriku Karya Iwan Fals

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel