Rangkuman Materi Budidaya Satwa Harapan Prakarya Kelas 8 - erapandu

Rangkuman Materi Budidaya Satwa Harapan Prakarya Kelas 8

Rangkuman Materi Budidaya Satwa Harapan Prakarya Kelas 8

Materi Budidaya Satwa Harapan Prakarya Kelas 8 - Memahami jenis-jenisnya, sarana peralatan budidaya, teknik budidaya, proses pembibitan dan contoh budidaya jangkrik.

Ternak adalah hewan piaraan yang kehidupannya diatur dan diawasi oleh manusia serta dipelihara khusus untuk diambil hasil dan jasanya bagi kepentingan hidup manusia.

Satwa harapan dapat didefinisikan sebagai binatang atau satwa selain binatang yang dipelihara/diternakan tersebut dan diharapkan apabila diusahakan dapat menghasilkan bahan dan jasa seperti ternak. 

Contoh satwa harapan yaitu jangkrik, cacing, lebah, burung (burung puyuh, ayam hutan), reptil (ular, buaya, iguana), ikan arwana, banteng, rusa, dan anoa.

Pada umumnya, ternak atau satwa harapan yang dipelihara mempunyai beberapa kelebihan, di antaranya siklus hidup pendek, jarang terkena penyakit, murah harganya, serta mudah beradaptasi dengan lingkungan dan pakan yang diberikan.

Potensi ekonomi yang dimiliki satwa harapan dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk mengisi waktu luang sekaligus sebagai alternatif penghasilan keluarga.


Cari di sini :
Materi Pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK  Buka
Kumpulan Soal SMP/MTs dan SMA/SMK  Buka
Download Buku Pelajaran  Buka/Unduh
Download Modul Ajar  Buka/Unduh

Jenis- jenis hewan ternak satwa harapan

A. Jenis-jenis Satwa Harapan

1. Cacing Tanah

  • Seekor cacing tanah (Lumbricus terrestris) dapat berukuran panjang 9 hingga 30 cm bergantung pada banyak ruas badan, umur, dan mutu pakannya.
  • Cacing memiliki 2.700 jenis cacing tanah.
  • Cacing dapat hidup jika tersedia oksigen, air, pakan, dan suhu yang cocok.
  • Cacing tergolong binatang berdarah dingin.
  • Cacing dapat menumbuhkan ekor baru tetapi tidak dapat menumbuhkan kepala baru jika bagian tersebut terpotong.
  • Jika kulit cacing kering, ia akan mati.
  • Cacing tergolong binatang hermaprodit (berkelamin ganda).
  • Cacing kawing dengan cara menyatukan bagian clitellum (bagian membengkak dibagian kepala pada cacing dewasa) dan bertukar sperma, kemudian membentuk selubung telur dalam clitellum.

2. Jangkrik

  • Jangkrik atau cengkerik adalah sengga yang berkerabat dekat dengan belalang.
  • Jangkrik memiliki tubuh rata dan antena yang panjang.
  • Makanan jangkrik adalah pemakan tumbuhan seperti krokot, dan tanaman pertanian seperti sayuran dan palawija.
  • Suara jangkrik akan semakin keras dengan naiknya suhu sekitar.
  • Jangkrik memiliki kurang lebih 123 jenis jangkrik.
  • Jenis jangkrik Gryllus testaclus dan Gryllus mitratus banyak dibudidaya untuk pakang burung dan ikan.
  • Jangkrik lebih aktif dimalam hari. Oleh karena itu, lingkungan budidaya jangkrik dibuat lebih gelap agar jangkrik lebih banyak aktivitas.
  • Jakrik lebih menyukai makanan tanaman muda seperti daun dan pucuk tanaman.
  • Umur jangkrik jantan lebih pendek dari betina yaitu sekitar 78 dari untuk jangkrik jantan, dan 105 hari untuk jangkrik betina.

3. Lebah Madu

  • Lebah madu adalah jenis serangga sosial yang hidup berkoloni.
  • Terdiri dari 3 anggota masyarakat lebah, yaitu sekor lebah ratu, ratusan lebah jantan, dan ribuan lebah pekerja.
  • Spesies yang sering diternakan atau dipanen hasil madunya adalah lebah apis mellifera dari eropa, apis adonsonii atau apis unicolor dari afrika, apis dorsata dan apis indica dari asia.
  • Lebah jantan berpantat tumpul dan tidak bersengat.
  • Lebah pekerja berpantat runcing dan bersengat.
  • Setelah kawin satu kali, lebah ratu akan masuk sarang dan bertelur seumur hidup.
  • Satu sisir sarang lebah dapat menyimpan madu 15-20 kg dan 3-4 kg lilin.

4. Ulat Sutra

  • Ulat sutra liar (Attacus atlas) adalah salah satu serangga yang berukuran besar dan banyak ditemukan di hutan-hutan tropis dan subtropis, seperti asia tenggara, asia selatan, dan asia timur, selatan china, melintasi kepulauan malaysia, thailand dan indonesia.
  • Ulat sutra termasuk hewan polivoltin, yaitu hewan yang dapat hidup sepanjang tahun
  • Ulat seutra juga termasuk serangga polifagus yang dapat hidup pada 90 tahun golongan tumbuhan yang bisa dimakan oleh larva.
  • Ulat sutra merupakan hewan yang mengalami metamorfosis sempurna.

Download Rangkuman Materi Pelajaran Tingkat SMP dan SMA 

Buka/Unduh


B. Sarana dan Peralatan Budi Daya Satwa Harapan

1. Sarana Produksi Budi Daya Satwa Harapan

Sarana produksi budi daya satwa harapan perlu memperhatikan bibit, pakan, obat-obatan, air, dan kandang.

a. Bahan

  • Bibit: diperoleh dari induk yang unggul.
  • Pakan: pakan yang digunakan adalah pakan alami dan buatan, setiap pakan harus memiliki nutrisi yang lengkap seperti protein, mineral, vitamin, dan air dengan komposisi yang seimbang.
  • Obat-obatan: diberikan untuk mencegah dan penanggulangan hama dan penyakit.
  • Air: memiliki peranan penting dalam pertumbuhan hewan ternak dan menjaga kelembapan udara sekitar.
  • Kandang: kadang yang digunakan harus dapat memberikan pergerakan yang nyaman, menunjang produktivitas, memiliki sirkulasi udara yang lancar, melindungi ternak, mempermudah pekerja, dan memiliki saluran pembuangan limbah yang layak.
bahan pakan hewan ternak satwa harapan

b. Alat

  • Tempat minum
  • Tempat makan
  • Timbangan
  • Sprayer
  • Pembersih kotoran

2. Teknik Budidaya Satwa Harapan

Teknik yang perlu diperhatikan dalam budi daya satwa harapan adalah pemeliharaan kandang, pemilihan bibit, pola pemberian pakan, dan pencegahan hama penyakit.

  • Pemeliharaan Kandang: Kandang harus rutin dibersihkan untuk menjaga kelembapannya minimal seminggu sekali untuk menghindari tumbuhnya jamur atau bakteri penyakit yang tidak diinginkan.
  • Pemilihan Bibit: Calon bibit yang baik dapat diketahui dengan melakukan seleksi, penampilan fisik ternak yang sehat, lincah, bentuk tubuh yang bagus, seimbang, dan tidak cacat, adalah ciri-ciri calon bibit yang baik.
  • Pemberian Pakan: Pakan yang diberikan kepada ternak berbeda-beda, sesuai dengan jenis ternak, umur, dan produktivitas ternak, pemberian pakan harus memperhatikan jumlah kebutuhan, waktu pemberian dan cara pemberian pakan. 
  • Pencegahan Hama dan Penyakit: Jagalah kebersihan lingkungan, Antisipasi semut dengan kapur semut, Antisipasi kadal/tikus, dan Antisipasi kutu tanah dengan fermentasi media cacing.

C. Tahapan Budi Daya Satwa Harapan

Budi Daya Jangkrik

Budi Daya Jangkrik

1. Perencanaan 

  • Menentukan jenis satwa harapan yang akan dibudi dayakan. 
  • Menentukan kandang yang akan digunakan untuk budi daya satwa harapan. 
  • Menentukan jadwal kegiatan budi daya. 
  • Menyiapkan kebutuhan sarana, alat, dan bahan. 
  • Menentukan tugas individu.

2. Menyiapkan Sarana Produksi

Bahan: 

  • Induk jangkrik 
  • Pakan hijauan dan konsentrat 
  • Obat-obatan 
  • Vitamin atau probiotik 

Alat: 

  • Timbangan 
  • Tempat makan dan minum 
  • Pembersih kotoran

3. Proses Budi Daya Satwa Harapan

a. Sarana dan Prasarana

  • Lokasi kandang di tempat yang teduh dan gelap. Kandang jangkrik jangan terkena sinar matahari.
  • Suasana kandang dibuat mendekati habitat aslinya.
  • Dinding atas kandang bagian dalam dilapisi lakban agar jangkrik tidak merayap naik sampai keluar kandang.
  • Sisi dinding kandang dibuat lubang yang ditutup kasa untuk memberikan sirkulasi udara yang baik
  • Sesuaikan ukuran kandang dengan jumlah populasi jangkrik tiap kandang.
  • Ketinggian 30-50 cm, lebar 60-100 cm panjangnya 120-200 cm.
  • Keempat kaki kandang dialasi mangkuk yang berisi air, minyak tanah atau juga vaselin (gemuk) yang dilumurkan ke tiap kaki penyangga untuk menghindari gangguan binatang seperti semut, tikus, cecak dan serangga lainnya.

kandang budidaya jangkrik


b. Pembibitan

  • Pemilihan Bibit dan Calon Induk: Bibit dipilih yang sehat (tidak sakit), tidak cacat (sungut atau kaki patah) dan berumur sekitar 10-20 hari.
  • Perawatan Bibit dan Calon Induk: Perawatan jangkrik yang sudah dikeluarkan dari kotak penetasan berumur 10 hari harus benar-benar diperhatikan dan dikontrol makanannya.
  • Sistem Pembiakan: mengawinkan induk jantan dan induk betina.
  • Reproduksi dan Perkawinan: Induk dapat memproduksi telur yang daya tetasnya tinggi ± 80-90% apabila diberikan makanan yang bergizi tinggi.
  • Proses Kelahiran: Kelembapan telur harus dijaga dengan menyemprot telur setiap hari dengan air dan dibolak-balik agar tidak berjamur. Telur akan menetas merata sekitar 4-6 hari.

4. Pemeliharaan

  • Sanitasi: menghindari adanya zat-zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang.
  • Pengontrolan Penyakit: sartir jangkrik yang sehat dan yang sakit, pakan selalu dijaga agar tidak berjamur, kadang harus tetap lembab namun tidak basah yang bisa menimbulkan penyakit.
  • Perawatan Ternak: Pembuatan kandang semirip mungkin dengan habitat aslinya, yaitu lembap dan gelap, serta gizi yang cukup agar kebutuhan terpenuhi.
  • Pemberian Pakan: Anakan umur 1-10 hari diberi kacang kedelai, beras merah dan jagung kering yang dihaluskan. Setelah lebih dari 10 hari anakan dapat mulai diberi pakan sayur-sayuran. Jangkrik yang sedang dijodohkan dapat diberi sawi, wortel, jagung muda, kacang tanah, daun singkong, atau mentimun. Pakan diberikan secara ad libitum agar jangkrik tidak menjadi kanibal akibat kurang pakan.
  • Pemeliharaan Kandang: Air dalam kaleng yang terdapat di kaki kandang diganti setiap 2 hari sekali dan kelembapan kandang harus diperhatikan.
  • Lokasi: Lokasi budi daya jangkrik harus tenang, teduh dan mendapat sirkulasi udara yang baik.
  • Hama dan Penyakit: Hama yang sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, cecak, katak, dan ular.
  • Pemberian Vaksin dan Obat: Penyakit jangkrik dapat ditekan seminimum mungkin. Jadi, pemberian obat dan vaksinasi tidak diperlukan.
  • Panen: Peternak jangkrik dapat memperoleh dua hasil utama yang nilai ekonomisnya sama besar, yaitu telur dan jangkrik dewasa.


Rangkuman Materi Budidaya Satwa Harapan Prakarya Kelas 8
Sumber:  Buku Prakarya Kelas 8


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel