Rangkuman Materi Kejujuran, Amanah, dan Istiqomah - erapandu

Rangkuman Materi Kejujuran, Amanah, dan Istiqomah

 Rangkuman Materi Kejujuran, Amanah, dan Istiqomah

Materi Bab 2 Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah, dan Istiqomah PAI Kelas 7 - Memahami pengertian, hikmah, manfaat dan perilaku jujur, perilaku amanah, dan perilaku istiqomah.

Cari di sini :
Materi Pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK  Buka
Kumpulan Soal SMP/MTs dan SMA/SMK  Buka
Download Buku Pelajaran  Buka/Unduh
Download Modul Ajar  Buka/Unduh


A. Perilaku Jujur

1. Pengertian dan dasar perilaku jujur

Jujur adalah kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya.

Kejujuran sangat erat kaitannya dengan hati nurani. Kata hati nurani adalah sesuatu yang murni dan suci.

Lawan dari jujur adalah dusta atau bohong.

Dusta adalah melakukan sesuatu yang tidak sesuai hati nurani.

Sabda Nabi Saw. tentang perilaku jujur:

sabda nabi tentang perilaku jujur
Dari Abdullah ibn Mas’ud r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga...” (H.R. Bukhari)

Kejujuran berbuah kepercayaan, sebaliknya dusta menjadikan orang lain tidak percaya. Jujur membuat hati kita tenang, sedangkan berbohong membuat hati jadi was-was

Firman Allah Swt. tentang perilaku jujur:

firman allah tentang perilaku jujur

Dan janganlah kamu campur adukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya ” (Q.S. al-Baqarah/2: 42)

2. Hikmah atau manfaat dari perilaku jujur

  1. Mendapatkan kepercayaan dari orang lain,
  2. Mendapatkan banyak teman,
  3. Mendapatkan ketentraman hidup karena tidak memiliki kesalahan terhadap orang lain.

Jujur adalah kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya.

 

Download Rangkuman Materi Pelajaran Tingkat SMP dan SMA 

Buka/Unduh


B. Perilaku Amanah

1. Pengertian perilaku amanah

Amanah artinya terpercaya atau dapat dipercaya.

Perilaku amanah adalah menjaga dan menjalankan sesuatu sesuai dengan apa yang diperintahkan.

Amanah juga bisa diartikan memberikan atau menyampaikan suatu pesan yang dititipkan kepada yang berhak menerimanya.

Orang yang menjaga amanah disebut orang yang bertanggung jawab.

Sabda Rasulullah tentang perilaku amanah:

Sabda rosul tentang amanah
Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah saw. bersabda:“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya...” (H.R. Bukhori dan Muslim)

2. Macam-macam perilaku amanah

Perilaku amanah ada 3, yakni amanah terhadap Allah Swt, amanah terhadap sesama manusia, dan amanah terhadap sendiri.

a. Amanah terhadap Allah Swt.

Amanah ini merupakan ketaatan akan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

dalil amanah kepada allah

b. Amanah terhadap sesama manusia

Amanah ini meliputi hak-hak antar sesama manusia.

Misal: ketika dititipi pesan atau barang, maka kita harus menyampaikannya kepada yang berhak.

dalil amanah kepada manusia


c. Amanah terhadap diri sendiri.

Memelihara dan menggunakan segenap kemampuannya demi menjaga kelangsungan hidup, kesejahteraan, dan kebahagiaan diri.

dalil amanah kepada diri sendiri

3. Hikmah Perilaku Amanah

  • Dipercaya orang lain, ini merupakan modal yang sangat berharga dalam menjalin hubungan atau berinteraksi antara sesama manusia. 
  • Mendapatkan simpati dari semua pihak, baik kawan maupun lawan. 
  • Hidupnya akan sukses dan dimudahkan oleh Allah Swt.

4. Perilaku Amanah dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Menjaga titipan dan mengembalikannya seperti keadaan semula
  • Menjaga rahasia yang diberikan
  • Tidak menyalahgunakan jabatan
  • Memelihara semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt.

Amanah dapat diwujudkan melalui perbuatan, seperti menjaga titipan rahasia, tidak menyalahgunakan jabatan, menunaikan kewajiban dengan baik, dan memelihara semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt.

C. Perilaku Istiqomah

1. Pengertian Istiqomah

Istiqomah diartikan sebagai sikap kukuh pada pendirian dan konsekuen dalam tindakan.

Perilaku Istiqomah adalah sikap teguh dalam melakukan suatu kebaikan, membela dan mempertahankan keimanan dan keislaman, walaupun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.

Firman Allah Swt. tentang perilaku istiqomah

dalil perilaku istiqomah

Sesungguhnya orang-orang yang berkata Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istiqomah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati ” (Q.S. al- Ahqof/46: 13)

2. Hikmah Perilaku Istiqomah

  • Orang yang istiqomah akan dijauhkan oleh Allah Swt. dari rasa takut dan sedih sehingga dapat mengatasi rasa sedih yang menimpanya dan tidak gentar dalam menghadapi kehidupan masa yang akan datang.
  • Orang yang istiqomah akan mendapatkan kesuksesan dalam kehidupan di dunia karena ia tekun dan ulet.
  • Orang yang istiqomah dan selalu sabar serta mendirikan shalat dilindungi oleh Allah Swt.

3. Perilaku Istiqomah dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Selalu menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya dalam keadaan apa pun dan di mana pun.
  • Melaksanakan shalat tepat pada waktunya.
  • Belajar terus-menerus hingga paham. 
  • Selalu menaati peraturan, baik yang ada di rumah, sekolah, maupun masyarakat.
  • Selalu menjalankan kewajibannya dengan rasa senang dan nyaman, tidak merasa dipaksa atau dibebani.
Seseorang yang mempunyai sifat istiqomah bagaikan batu karang yang berada di tengah-tengah lautan yang tidak tergeser sedikit pun, meskipun dihantam oleh gelombang yang sangat besar.

Kisah!!

Cerita perilaku Amanah dalam jual beli

Muhammad Ibnu al-Munkadir memiliki toko busana dengan berbagai jenis gaun yang harganya mahal, mulai dari yang lima sepuluh dirham.

Suatu ketika, Muhammad Ibnu al-Munkadir pulang ke rumah. Toko dijaga oleh pelayannya. Saat ada konsumen toko yang mau membeli gaun yang sebenarnya harganya lima dirham, pelayan itu malah menjualnya dengan harga sepuluh dirham.

Ketika hal itu diketahui oleh Muhammad Ibnu al-Munkadir, ia segera mencari si pembeli hingga waktu yang cukup lama. Ketika bertemu dengan si pembeli gaun itu, Muhammad Ibnu al-Munkadir berkata, “Pelayanku telah salah jual. Ia menjual baju kepada Anda dengan harga sepuluh dirham. Padahal harganya hanya lima dirham.”

Si pembeli itu berkata, “Tidak apa-apa Tuan, saya rela kok.”

Ibnu al-Munkadir menjawabnya, “Ya, Anda rela, tetapi aku tidak rela sampai kita sama-sama rela. Anda pilih salah satu dari tiga usulan saya! Anda ambil baju yang senilai sepuluh dirham atau aku kembalikan uang Anda yang lima dirham itu atau Anda kembalikan baju milik kami dan Anda menerima dirham milik Anda.”

Lelaki itu menimpali, “Berikan kembalian lima dirham milikku saja.”

Muhammad Ibnu al-Munkadir segera memberikan lima dirham milik lelaki itu kemudian segera pulang. Lelaki Badui itu segera bertanya, “Siapakah orang tadi?”

“Ia adalah Muhammad Ibnu al-Munkadir.” Laki-laki Badui itu kembali berkata, “Laa ilaaha illallaah, orang inilah yang kami cari-cari di padang sahara sana bila kami kelaparan.”

(Sumber: 100 Kisah Teladan Tokoh Besar, Muhammad Sa id Mursi & Qasim Abdullah Ibrahim). 


Materi Bab 2 Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah, dan Istiqomah PAI Kelas 7
Sumber: Buku PAI Kelas 7

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel