Analisis Tema Novel Bulan Karya Tere Liye - erapandu

Analisis Tema Novel Bulan Karya Tere Liye

Analisis Tema Novel Bulan Karya Tere Liye

Analisis Tema Novel Bulan Karya Tere Liye - Karya Ilmiah : Dede Eka Saputra, UMP. 2019.
Cari di sini :
Materi Pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK  Buka
Kumpulan Soal SMP/MTs dan SMA/SMK  Buka
Download Buku Pelajaran  Buka/Unduh
Download Modul Ajar  Buka/Unduh

A. Tema pada Novel Bulan Karya Tere Liye

Tema adalah suatu hal pokok dalam novel, tema merupakan pesan yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca. Tema dalam novel Bulan karya Tere Liye dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tema mayor dan tema minor.

1. Tema Mayor

Tema Mayor yang terdapat pada novel Bulan karya Tere Liye adalah petualangan di dunia Klan Matahari. Raib, Seli dan Ali bersama Ily, pemuda dari akademi Klan Bulan, mereka diminta mengikuti Festival Bunga Matahari yaitu mencari bunga yang pertama mekar selama sembilan hari. Petualangan pencarian bunga mata hari yang pertama kali mekar inilah yang mengisi cerita dalam novel Bulan karya Tere Liye tersebut sehingga, penulis beranggapan novel Bulan memilki tema mayor (tema utama) yaitu tentang petualangan. Petualangan dalam novel Bulan karya Tere Liye dimulai setelah Raib, Seli, Ali dan Ily sampai di Klan matahari tepatnya saat acara Festival Bunga Matahari mereka ditunjuk untuk menjadi salah satu kontingen Festival Bunga Matahari oleh Konsil Klan Matahari. Hal tersebut dibuktikan dalam kutipan berkut.

“Hadirin, tahun ini kita akan memiliki kontingen kesepuluh untuk pertama kalinyadalam sejarah festival, Kontingen ini tidak datang dari Klan Matahari, tetapi dari sekutu lama kita, Klan Bulan. Mari kita memberikan salut untuk Kontingen kesepuluh.” (Bulan, 2015:79)

Pada kutipan di atas tergambar jelas saat pembawa acara Festival Bunga Matahari mengumumkan ada penambahan kontingen Festival yang berasal dari Klan Bulan. Raib, Seli, Ali dan Ily diminta untuk mengikuti kompetisi Festival Bunga Matahari yaitu mencari bunga matahari yang pertama mekar di Klan Matahari selama sembilan hari. Ditahun-tahun sebelumnya penyelenggaraan Festival Bunga Matahari hanya diikuti sembilan kontingen saja tetapi pada tahun ini merupakan sejarah karena ada sepuluh kontingan yang mengikuti kompetisi Festival Bunga Matahari.

“Kami tidak datang untuk ikut festival. Anak-anak kami tidak disiapkan untuk berkompetetisi.” (Bulan, 2015:80)

“Aku juga tidak setuju, tiga anggota Konsil lain juga tidak. Tetapi Ketua Konsil dan tujuh anggota Konsil lain menyetujuinya. Kami kalah suara.” (Bulan, 2015:81)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa ada penolakan dari salah satu rombongan Klan Bulan yaitu Av. Av sangat tidak setuju dengan keputusan itu dan menjelaskan kepada anggota Konsil Klam Matahari bahwa kedatangan mereka ke Klan Matahari bukanlah untuk mengeikuti kopetisi Festival Bunga Matahari tetapi untuk bersekutu. Av sangat kesal dengan keputusan Ketua Konsil dan Anggota Konsil Klan Matahari dengan diikutkannya Raib, Seli, Ali dan Ily di Festival Bunga Matahari tanpa membicarakannya dengan mereka. 

“Kau lihat, seluruh pengunjung stadion mengelu-elukan kalian. Segera kalian menjadi peserta, berita itu akan menyebar ke seluruh negeri.” (Bulan, 2015:83)

Av kehabisan kalimat dan tidak bisa berbuat apa-apa karena anggota Konsil Klan Matahari menginginkan Raib, Seli, Ali dan Ily untuk mengikut Festival Bunga Matahari. Kompetisi pencarian Bunga Matahari yang pertama mekar bukanlah hal yang mudah karena mereka harus berpetualang menjelajah Klan Matahari untuk menemukan petujuk dimana tempat bunga matahari yang pertama mekar itu berada. Orang-orang dan tempat-tempat yang ditemui bisa jadi berbahaya bagi setiap kontingen.

2. Tema Minor

Tema minor adalah tema tambahan yang terdapat dalam novel sebagai pe-lengkap dari tema mayor. Dalam novel Bulan ada dua tema minor atau masalah-masalah yang mendukung tema mayor, yaitu sebagai berikut.

a. Masalah Kesetiakawanan

Masalah kesetiakawanan dalam novel Bulan karya Tere Liye ditunjukkan ketika Raib, Seli, dan Ali mendapatkan informasi dari Av dan Miss Selena tentang rencana Tamus yang ingin membebaskan si Tanpa Mahkota dari penjara bayangan, untuk menguasai semua Klan. Mereka pergi ke Klan Matahari bersama Ily untuk bersekutu dan memperingatkan Klan Matahari bahwa Klan Matahari merupakan incaran Tamus setelah Klan Bulan. Mereka rela mengorbankan jiwa dan raga untuk menyatukan semua Klan dan melawan si Tanpa Mahkota demi kedamaian semua Klan. Hal ini dibuktkan pada kutipan di bawah ini.

“Suka atau tidak suka, siap atau tidak siap, Tamus terlanjur dalam sekali menyiapkan rencana mengembalikan si Tanpa Mahkota, untuk menguasai Klan Bulan.” (Bulan, 2015:42)

Tergambar jelas pada kutipan di atas, Miss Selena sedang memberikan informasi kepada Raib, Seli dan Ali yang ia dapatkan dari Klan Bulan tentang adanya rencana yang disiapkan oleh Tamus untuk membebaskan si Tanpa Mahkota dipenjara bayangan, untuk menguasai semua Klan. Tamus menggunakan banyak cara untuk mendapatkan pasukannya seperti memberikan hadiah, mengancam, menjanjikan kekuasaan dan materi bahkan sampai membunuh yang menolak. Miss Selena mengajak Raib, Seli dan Ali untuk ikut pergi ke Klan Matahari sebagai delagasi pertama dalam usaha bersekutu dengan Klan Matahari.

“Tapi saat tamus muncul kembali, perang besar tidak terelakkan. Aku bicara dengan Av dan Tog, kami harus menyiapkan rencana sebelum itu terjadi. Kami harus menyatukan kembali berbagai fraksi di Klan Bulan. Dan yang lebih penting lagi, memberitahu sekutu lama kita Klan Matahari, tentang kembalinya Tamus.” (Bulan, 2015:43)

Miss Selena khawatir jika rencan Tamus untuk membebaskan si Tanpa Makhota dari Penjara Bayangan berhasil. Oleh karena itu Miss Selena membicarakan masalah itu dengan Av dan Tog yang merupakan tokoh penting di Klan Bulan. Merekan menyusun rencana bagaimana caranya agar usaha Tamus untuk membebaskan si Tanpa Mahkota dari Penjara Bayangan gagal. Langkah pertama yang akan mereka lakukan adalah menyatukan kembali fraksi di Klan Bulan dan membertahu sekutu lama mereka tentang kembalinya Tamus yang mentargetkan Klan Matahari setelah Klan Bulan.

“Av mengusap janggut putihnya, menjelaskan, “Mereka menginginkan kalian menjadi kontingen kesepuluh kompetisi Festivsl Bunga Matahari.” (Bulan, 2015:83)

Dari kutipan di atas, terlihat bahwa Av sudah pasrah dan kehabisan kalimat. Kejadian itu berawal ketika kedatangan Av dan rombongan ke Klan Matahari ternyata bersamaan dengan acara Festival Bunga Matahari yang merupakan acara paling bergengsi di Klan Matahari karena ada kompetisi pencarian Bunga Matahari yang pertama mekar di Klan Matahari selama sembilan hari. Av berdebat dengan anggota Konsil Klan Matahari tentang diikutkannya Raib, Seli, Ali dan Ily menjadi salah satu peserta kopetisi pencarian bunga matahari tanpa membicarakannya terlebih dahulu. Av menjelaskan bahwa kedatangan mereka ke Klan Matahari bukan untuk mengikuti Festival tetapi untuk bersekutu dengan Klan matahari tetapi Angota Konsil yang merupakan pimpinan Klan Matahari menginginkan mereka untuk mengikuti perlombaan maka Av hanya bisa pasrah dan menanyakan kepada Raib, Seli, Ali dan Ily apakah mereka mau mengikuti kompetisi itu.

“Baiklah. Dua mingu lalu saat Miss Selena menyampaikan rencana ini, aku tahu, perjalanan ini tidak akan mudah. Kami tidak punya pilihan. Diplomasi Av akan kacau-balau jika kami menolak ikut. Klan Matahari bisa jadi menolak untuk bersekutu selamanya.” (Bulan, 2015:85)

Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa Raib sudah mengetahui kalau rencana untuk bersekutu dengan Klan Matahari tidaklah mudah. Raib sangat mengerti poposi ini bahwa mereka tidak punya pilihan dan harus menuruti keinginan Konsil Klan Matahari untuk mengikiti kompetisi Festival Bunga Matahari selama sembilan hari itu karena, jika mereka menolak diplomasi Av akan kacau-balau dan Klan Matahari bisa jadi akan menolak untuk bersekutu selamanya. Raib, Seli, Ali dan Ily memenuhi keinginan Anggota Konsil Klan Matahari supaya Klan Matahari besedia untuk bersekutu dengan Klan Bulan untuk membantu mereka melawan si Tanpa Mahkota.

“Sekali kompetisi dimulai sore ini, kalian hanya berempat saja di luar sana. Hutan lebat adalah tempat liar yang jarang disentuh rakyat Klan Matahari. Orang-orang yang kalian temui boleh jadi berbahaya. Juga padang-padang rumput, pegunungan terjal, dan tempat terbuka lainnya.” (Bulan, 2015:91)

Dari kutipan di atas, dapat diketahui bahwa kompetisi pencarian Buanga Matahari pertama mekar sangatlah sulit dan berbahaya. Para Kontin berpetualang selama sembilan hari ke Seluruh tempat di Klan Matahari dan saling berlomba sipa yang lebih dulu menemukannya. Hutan lebat, binatang liar serta tempat-tematnya yang berbahaya menambah perjuangan mereka bertambah berat untuk menemukan Bunga Matahari pertma mekar itu.

“Seli menagis tersirak, juga Ali yang selama ini tidak pernah peduli dengan apapun. Aku menunduk, mencengkram rumput, tidak percaya dengan yang kulihat. Ily meninggal. Pukulan biru terakhir yang dikirim Fala-tara-tana IV tidak sanggup ditahan olehnya. Ily menemani kami sembilan hari terakhir. Dia selalu menyemangati kami, selalu membantu. Banyak sekali pengorbanan yang dilakukan Ily untuk kami, termasuk saat dilorong tikus.” (Bulan, 2015:393)

Dari kutipan di atas, terlihat bahwa pencarian Bunga Matahari sangatlah berbahaya dan penuh dengan pengorbanan. Pengorbanan Ily untuk menemukan Bunga Matahari itu sangatlah banyak sampai akhirnya dia meninggal karena harus bertarung untuk mendapatkan Bunga Matahari itu. Mereka semua yang terlibat dalam rencana terwujudnya persekutuan antar Klan benar-benar mengorbankan jiwa dan raga demi bersatunya semua Klan dan kedamaian.

b. Masalah Penghianatan

Masalah penghianatan dalam novel Bulan karya Tere Liye ditunjukkan ketika terbongkarnya rencana Fala-tara-tana IV Ketua Konsil Klan Mathari yang selama kepemimpinanya menghianati rakyat Klan Matahari dan Klan lain demi tercapainya ambisi Fala-tara-tana IV yaitu kekuasaan. Hal ini dibuktkan pada kutipan di bawah ini.

“Terus terang, aku sebenarnya lebih mengkhawatirkan Ketua Konsil Klan Matahari daripada Tamus. Tamus sudah tidak bisa kemana-mana, tapi Ketua Konsil penuh misteri, penuh rencana, dan dia bebas kemana-mana. Fala-tara-tana IV jelas sekali memiliki ambisi kekuasaan. “Seli, siapapun yang sudah berkuasa selama ratusan tahun, dan masih ingin lagi, mudah disimpulkan dia masih berambisi mengejar kekuasan yang lebih besar.” (Bulan, 2015:297)

Pada kutipan di atas, dijelaskan bahwa Ali merasakan ada sesuatu yang ganjil dengan Fala-tara-tana IV Ketua Konsil Klan Matahari. Ali memiliki firasat bahwa Ketua Konsil Klan Matahari mempunyai rencana khusus dengan diikutkannya mereka di Festival Bunga Matahari. Ali merupakan keturunan Klan Bumi yang tidak memiliki keistimewaan seperti Raib yang merupakan keturunan Klan bulan yang bisa menghilang atau Seli yang merupakan keturunan Klan Matahari yang bisa mengeluarkan petir dari tangannya tetapi Ali memiliki otak jenius yang bisa berfikir, berfirasat, dan mengaitkan kejadian-kejadian sehingga menyimpulkan bahwa Ketua Konsil Klan Matahari memiliki ambisi kekuasaan dan orang yang misterius seperti sedang merencanakan sesuatu.

“Tahan tanganmu yang hina dari bunga sakral itu, anak muda. Jangan coba-coba menyentuhnya”, Fala-tara-tana IV berseru. Suaranya berat.” (Bulan, 2015:361)

“Aku pikir, saat turun dari kapsul terbang, aku akan menemukan kontingen Klan Bulan, dan semua rencanaku berjalan sempurna. Dimana mereka?.” (Bulan, 2015:362)

Pada kutipan di atas, terlihat bahwa Fala-tara-tana IV sedang memperinangatkan ketua Kontingen penunggang Salamander yang ingin memetik Bunga Matahari pertama mekar. Kontingen penunggang Salamander merasa heran kenapa dia dilarang memetik Bunga Matahari itu padalah merekalah yang menemukannya pertamakali. Ternyata dugaan Ali benar, Fala-tara-tana IV memiliki rencana yang sudah disiapkannya selama bertahun-tahun, kenapa mereka diikutkan pada Kompetisi Festival Buanga Matahari. Terjawab sudah mengapa Raib dan kawan-kawan diberikan kemudahan oleh Ketua Konsil Klan Matahari pada Kompetisi pencarian Bunga Matahari ternyata agar kelompok Raiblah yang memenangkan Kompetisi itu dan rencana Fala-tara-tana IV berjalan lancar tetapi, yang menemukan pertamakali Bunga Matahari itu adalah Kontingen Penunggang Salamander.

“Kekuatan yang kau miliki, teknologi yang dimiliki Kota Ilios datang dari bunga-bunga matahari itu. Itulah yang membuat kekuasaanmu laanggeng. Kau tahu rahasia itu. Kau dengan leluasa memperalat peserta untuk menemukan bunga demi keuntunganmu.” (Bulan, 2015:366)

“Ketua Konsil Klan Matahari akan membuka pintu menuju penjara Bayangan di Bawah Bayangan dengan bunga yang kamu petik. Dia ingin melanjutkan kejadian empat ratus tahun lalu. Makhluk mengerikan itu adalah si Tanpa Mahkota, leluhur Klan Bulan yang terperangkap ribuan tahun di sana. Kita tidak bisa membiarkan makhluk itu lolos.” (Bulan, 2015:372)

Pada kutipan di atas, dijelaskan bahwa Bunga Matahari yang pertama mekar merupakan benda yang sakral karena memiliki keistimewaan. Bunga Matahari pertama mekar memiliki kekuatan yang sangat mengagumkan yaitu bisa mengabulkan permintaan apasaja bagi yang memegang Bunga Matahari itu. Fala-tara-tana IV merahasiakan kekuatan dari Bunga Matahari pertama mekar dan memanfaatkan Festival Bunga Matahari untuk kepentingannya sendir. Fala-tara-tana IV akan mendatangi Kontingen yang berhasil memetik Bunga Matahari pertama mekar kemudia mengambilnya dari Kontingen itu dan menukarnya dengan emas, setelah memiliki Bunga Matahari itu ia membuat permintaan yaitu untuk membuatnya lebih kuat. Sekarang ia sudah mengumpulkan empat ratus Bunga Matahari yang membuatnya sangat kuat dan bisa ia gunakan untuk menguasai dunia paralel meskipun begitu, Fala-tara-tana IV tau betul untuk menguasai seluruh Klan tidaklah mudah. Oleh karena itu, Bunga Matahari yang ia dapatkan pada Festival ini akan dia gunakan untuk membuka pintu Penjara Bayangan untuk membebaskan si Tanpa Mahkota yang terperangkap ribuan tahun di sana agar membantunya mewujudkan ambisinya.

Dari uraian yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa tema Mayor (tema utama) dari novel Bulan karya Yere Liye adalah tentang petualangan dan memiliki dua tema Minor (tema penjelas) yaitu tentang masalah kesetiakawanan dan masalah penghianatan. 

Semuanya bersatu menjadi satu kesatuan dalam sebuah cerita yang mencerminkan kehidupan seseorang.

Download Kumpulan Referensi 

Buka/Unduh




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel