Rangkuman Materi Perjuangan Dakwah Rasulullah Saw. - erapandu

Rangkuman Materi Perjuangan Dakwah Rasulullah Saw.

Rangkuman Materi Perjuangan Dakwah Rasulullah Saw. PAI Kelas 10

Materi Bab Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah Saw. di Mekah PAI Kelas 10 - Mempelajari kerasulan Nabi Muhammad Saw. Dakwah secara rahasian dan dakwah secara terang-terangan, perjanjian aqabah 1 dan 2, dan hijrah Nabi Muhammad dan kaum muslimin.

Cari di sini :
Materi Pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK  Buka
Kumpulan Soal SMP/MTs dan SMA/SMK  Buka
Download Buku Pelajaran  Buka/Unduh
Download Modul Ajar  Buka/Unduh

A. Substansi Dakwah Rasulullah Saw. di Mekah

1. Kerasulan Nabi Muhammad Saw. dan Wahyu Pertama

Menurut beberapa riwayat yang sahih, Nabi Muhammad Saw. pertama kali diangkat menjadi rasul pada malam hari tanggal 17 Ramadan saat usianya 40 tahun.

Malaikat Jibril datang untuk membacakan wahyu pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw., yaitu Q.S. al-Alaq. 

Q.S. al-‘Alāq/96:1-5

Artinya: 

“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. al-‘Alaq/96:1-5)

Setelah itu, Nabi Muhammad saw. menerima ayat-ayat al-Qur’ān secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun.

Ayat-ayat tersebut diturunkan berdasarkan kejadian faktual yang sedang terjadi, sehingga hampir setiap ayat al-Qur’an turun disertai oleh Asbābun Nuzul (sebab/kejadian yang mendasari turunnya ayat). 

Ayat-ayat yang turun sejauh itu dikumpulkan sebagai kompilasi bernama al-Musḥaf yang juga dinamakan al-Qur’ān.

2. Ajaran-ajaran Pokok Rasulullah saw. di Mekah

  • Aqidah: Rasulullah Saw. diutus oleh Allah Swt. untuk membawa ajaran tauhid.
  • Akhlak Mulia: Rasulullah Saw. mengajarkan untuk meninggalkan semua perbuatan mungkar dan mulai melakukan perbuatan yang baik dan sesuai agama islam.
Download Rangkuman Materi Pelajaran Tingkat SMP dan SMA 

Buka/Unduh



Strategi Dakwah Rasululah saw. di Mekah

B. Strategi Dakwah Rasululah saw. di Mekah

Ada 2 tahapan yang dilakukan Rasulullah saw. dalam menjalankan misi dakwah, yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi yang hanya terbatas di kalangan keluarga dan sahabat terdekat, dan dakwah secara terang-terangan kepada khalayak ramai.

1. Dakwah secara Rahasia/Diam-Diam (al-Da’wah bi al-Sirr)

Rasulullah Saw. berdakwah pertama kali secara sembunyi-sembunyi, karena agar tidak menimbulkan keresahan dan kekacauan di kalangan masyarakat Quraisy.

Rasulullah saw. memfokuskan dakwah Islam hanya kepada orangorang terdekat, yaitu keluarga dan para sahabatnya.

Berdakwah secara diam-diam atau rahasia dilaksanakan Rasulullah saw. selama lebih kurang tiga tahun. 

Setelah memperoleh pengikut dan dukungan dari keluarga dan para sahabat, selanjutnya Rasulullah saw. mengatur strategi dan rencana agar ajaran Islam dapat diajarkan dan disebarluaskan secara terbuka. 

Orang-orang pertama (as-sābiqunal awwalūn) yang mengakui kerasulan Nabi Muhammad saw. dan menyatakan keislamannya yaitu:

  • Siti Khadijah (istri)
  • Ali bin Abi Ţhalib (adik sepupu)
  • Zaid bin Harișah (pembantu yang diangkat menjadi anak)
  • Abu Bakar Siddik (sahabat).

Beberapa alasan orang-orang menerima dan mau masuk agama Islam dari dakwah Nabi Muhammad Saw.

  • Pribadi Rasulullah saw. yang begitu luhur dan agung. 
  • Rasulullah saw. tidak pernah ia melakukan hal-hal yang tercela dan hina. Ia adalah pribadi yang sangat jujur dan amanah (al-Amin), sabar, bijaksana, dan lemahlembut dalam menyampaikan ajakan serta ajaran Islam. 
  • Ajaran Islam yang rasional, logis, dan universal, menghargai hak-hak asasi manusia, memberikan hak yang sama, keadilan, dan kepastian hidup setelah mati. 
  • Menyempurnakan ajaran-ajaran sebelumnya, yaitu ajaran-ajaran yang dibawa oleh para rasul terdahulu berupa penyembahan terhadap Allah Swt., berbuat baik terhadap sesama, menjaga kerukunan, larangan perbuatan tercela seperti membunuh, berzina, dan lain sebagainya.
  • Kesadaran akan tradisi dan kebiasaan-kebiasaan lama yang begitu jauh dari nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan.

2. Dakwah secara Terang-terangan (al-Da’wah bi al-Jahr)

Dakwah secara terang-terangan (al-Da’wah bi al-Jahr) dimulai ketika Rasulullah saw. menyeru kepada orang-orang Mekah di sebuah bukit.

 Dengan dukungan istrinya Siti Khadijah, paman yang setia membelanya, yaitu Abu Thalib, serta para sahabat dan pengikutnya yang setia ditambah pula dengan keyakinan bahwa Allah Swt. senantiasa menyertai, dimulailah dakwah suci ini.

Pertamatama dakwah dilakukan kepada sanak keluarga, kemudian kepada kaumnya, dan penduduk Kota Mekah yang saat itu penyembahannya kepada berhala begitu kuat.

Paman-pamannya yaitu Abu Lahab dan Abu Jahal sangat menentang dakwah Rasul. 

Mereka menolak mentah-mentah ajakan Rasulullah saw. dengan mengatakan bahwa agama merekalah yang paling benar. Penolakan yang disertai ejekan, cemoohan, hinaan bahkan ancaman.

Meskipun Nabi Muhammad saw. telah mendapat perlindungan dari Banu Hasyim dan Banu Muţalib, beliau masih juga mengalami penyiksaan. 

Namun, setiap hari jumlah pengikut Nabi Muhammad saw. terus bertambah.

Dengan semangat kerasulannya serta keyakinan akan kebenaran ajaran Ilahi, gerakan dakwah Rasulullah saw. makin tersebar luas. 

Teman, sahabat, bahkan orang yang tidak dikenalnya, baik dari kalangan bangsawan terhormat maupun dari golongan hamba sahaya banyak yang mendengar dan memahami ajaran Islam, kemudian memeluk agama Islam dan beriman kepada Allah Swt. 

Rasulullah saw. makin tegas, lantang dan berani, tetapi tetap komitmen terhadap tugas, fungsi, dan wewenangnya sebagai rasul utusan Allah Swt.

B. Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah saw.

Berbagai upaya kaum kafir quraisy lakukan, mulai mengajak berdialog dengan mengiming-imingi berbagai bantuan hingga kekerasan yang dilakukan terhadap Rasulullah saw. dan para sahabat serta pengikut ajarannya. 

Puncak dari kejengkelan mereka dengan cara memboikot Rasulullah saw. dan para sahabatnya serta pengikutnya dari boikot ekonomi dan politik.

Beberapa alasan kaum kafir menolak dan menentang ajaran yang dibawa Rasulullah saw.

  1. Kesombongan dan Keangkuhan
  2. Fanatisme Buta terhadap Leluhur
  3. Eksistensi dan Persaingan Kekuasaan

C. Contoh-Contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah saw. dan Para Pengikutnya

  1. Quraisy memboikot kaum muslimin yang mengakibatkan kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaraan bagi kaum muslimin.
  2. Abu Jahal mencerca dan menghina Rasulullah Saw.
  3. Uqbah bin Abi Mu’it menjerat leher Rasulullah saw. dengan sorbannya dan menyeret ke luar masjid.
  4. Abu Lahab dan istrinya Ummu Jamil dengan keji melemparkan barang-barang kotor seperti kotoran domba ke kepala Rasulullah Saw.

Perjanjian Aqabah

D. Perjanjian Aqabah

1. Perjanjian Aqabah 1

Pada saat musim ziarah, datanglah 12 orang penduduk Yasrib menemui Nabi Muhammad saw. di Aqabah. 

Di tempat tersebut mereka berikrar kepada Nabi yang kemudian dikenal dengan Perjanjian Aqabah 1

Pada Perjanjian Aqabah 1 ini, orang-orang Yasrib berjanji kepada Nabi untuk tidak menyekutukan Tuhan, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak, tidak mengumpat dan memfitnah, baik di depan atau di belakang, jangan menolak berbuat kebaikan. 

Siapa mematuhi semua itu akan mendapat pahala surga dan kalau ada yang melanggar, persoalannya kembali kepada Allah Swt. 

Selanjutnya, Nabi menugaskan Mus’ab bin Umair untuk membacakan al-Qur’an, mengajarkan Islam serta seluk-beluk agama Islam kepada penduduk Yasrib. 

Sejak itu, Mus’ab tinggal di Yasrib. Jika musim ziarah tiba, ia berangkat ke Mekah dan menemui Nabi Muhammad saw. Dalam pertemuan itu, Mus’ab menceritakan perkembangan masyarakat muslim Yasrib yang tangguh dan kuat. 

Berita ini sungguh menggembirakan Nabi dan menimbulkan keinginan dalam hati Nabi untuk hijrah ke sana.

2. Perjanjian Aqabah 2

Pada tahun 622 M, peziarah Yasrib yang datang ke Mekah berjumlah 75 orang, dua orang di antaranya perempuan. 

Kesempatan ini digunakan Nabi melakukan pertemuan rahasia dengan para pemimpin mereka. Pertemuan Nabi dengan para pemimpin Yasrib yang berziarah ke Mekah disepakati di Aqabah pada tengah malam pada hari-hari Tasyriq (tidak sama dengan hari Tasyriq yang sekarang). 

Malam itu, Nabi Muhammad saw. ditemani oleh pamannya, Abbas bin Abdul Muṭṭalib (yang masih memeluk agama nenek moyangnya) menemui orang-orang Yasrib. 

Pertemuan malam itu kemudian dikenal dalam sejarah sebagai Perjanjian Aqabah 2

Pada malam itu, mereka berikrar kepada Nabi sebagai berikut, “Kami berikrar, bahwa kami sudah mendengar dan setia di waktu suka dan duka, di waktu bahagia dan sengsara, kami hanya akan berkata yang benar di mana saja kami berada, dan di jalan Allah Swt. ini kami tidak gentar terhadap ejekan dan celaan siapapun.”

Setelah masyarakat Yasrib menyatakan ikrar mereka, Nabi berkata kepada mereka, “Pilihkan buat saya dua belas orang pemimpin dari kalangan kalian yang menjadi penanggung jawab masyarakatnya”. 

Mereka memilih sembilan orang dari Khazraj dan tiga orang dari Aus. Kepada dua belas orang itu, Nabi mengatakan, “Kalian adalah penanggung jawab masyarakat kalian seperti pertangungjawaban pengikut-pengikut Isa bin Maryam. Terhadap masyarakat saya, sayalah yang bertanggung jawab. ”

Setelah ikrar selesai, tiba-tiba terdengar teriakan yang ditujukan kepada kaum Quraisy, “Muhammad dan orang-orang murtad itu sudah berkumpul akan memerangi kamu!”. 

Semua kaget dan terdiam. Tiba-tiba Abbas bin Ubadah, salah seorang peserta ikrar, berkata kepada Nabi, “Demi Allah Swt. yang mengutus Anda berdasarkan kebenaran, jika Nabi mengizinkan, besok penduduk Mina akan kami ‘habisi’ dengan pedang kami.” 

Lalu, Nabi Muhammad saw. menjawab, “Kita tidak diperintahkan untuk itu, kembalilah ke kemah kalian!” Keesokan harinya, mereka bangun pagi-pagi sekali dan segera bergegas pulang ke Yasrib.


Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin

E. Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin

1. Hijrah ke Abisinia (Habsyi)

Peristiwa hijrah ke Abisinia ini sungguh tidak menyenangkan kaum Quraisy dan menimbulkan kekhawatiran yang sangat besar. 

Ada dua hal yang dikhawatirkan oleh kaum Quraisy, yaitu :

  • Kaum muslimin akan dapat menjalin hubungan yang luas dengan masyarakat Arab 
  • Kaum muslimin akan menjadi kuat dan kembali ke Mekah untuk menuntut balas. 

Oleh karena itu, mereka mengutus Amr bin ‘As dan Abdullah bin Rabi’ah kepada Raja Najasyi agar mau menyerahkan kaum muslimin yang berhijrah ke sana.

Namun, setelah raja meminta kejelasan dari kedua pihak, akhirnya Raja Najasyi malah memberikan perlindungan kepada kaum muslimin hingga kemudian mereka hidup untuk beberapa lama di negeri yang jauh dari tanah kelahirannya.

2. Hijrah ke Madinah

Peristiwa Ikrar Aqabah 2 diketahui oleh orang-orang Quraisy. 

Sejak itu tekanan, intimidasi, dan siksaan terhadap kaum muslimin makin meningkat. 

Kenyataaan ini mendorong Nabi segera memerintahkan sahabat-sahabatnya untuk hijrah ke Yasrib. 

Dalam waktu dua bulan saja, hampir semua kaum muslimin, sekitar 150 orang telah berangkat ke Yasrib. 

Hanya Abu bakar dan Ali yang masih menjaga dan membela Nabi di Mekah. Akhirnya, Nabi pun hijrah setelah mendengar rencana Quraisy yang ingin membunuhnya. 

Nabi Muhammad saw. dengan ditemani oleh Abu Bakar berhijrah ke Yasrib. 

Sesampai di Quba, 5 km dari Yasrib, Nabi beristirahat dan tinggal di sana selama beberapa hari. Nabi menginap di rumah Umi Kalsum bin Hindun. 

Di halaman rumah ini Nabi membangun sebuah masjid yang menjadi masjid pertama yang dibangun pada masa Islam yang kemudian dikenal dengan Masjid Quba

Tak lama kemudian, Ali datang menyusul setelah menyelesaikan amanah yang diserahkan Nabi kepadanya pada saat berangkat hijrah. 

Ketika Nabi memasuki Yasrib, ia dielu-elukan oleh penduduk kota itu dan menyambut kedatangannya dengan penuh kegembiraan. 

Sejak itu, nama Yasrib diganti dengan Madinatun Nabi (kota Nabi) atau sering pula disebut dengan Madinatun Munawwarah (kota yang bercahaya). 

Dikatakan demikian karena memang dari sanalah sinar Islam memancar ke seluruh penjuru dunia. 

F. Menerapkan Perilaku Mulia dari perjuangan dakwah Rasulullah saw.

1. Memiliki Sikap Tangguh

Sikap tangguh dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat

  • Menggunakan waktu untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan prestasi yang tinggi. 
  • Secara terus-menerus mencoba sesuatu yang belum dapat dikerjakan sampai ditemukan solusi untuk mengatasinya. 
  • Melaksanakan segala peraturan di sekolah sebagai bentuk pengamalan sikap disiplin dan tanggung jawab.
  • Menjalankan segala perintah agama dan menjauhi larangannya dengan penuh keikhlasan. 
  • Tidak putus asa ketika mengalami kegagalan dalam meraih suatu keinginan. Jadikanlah kegagalan sebagai cambuk agar tidak mengalaminya lagi di kemudian hari.

2. Memiliki Jiwa Berkorban

Perilaku yang mencerminkan jiwa berkorban dalam kehidupan sehari-hari

  • Menyisihkan waktu sebaik mungkin untuk kegiatan yang bermanfaat.
  • Mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
  • Menyisihkan sebagian harta untuk membantu orang lain yang membutuhkan.


Tugas !

  1. Maksud dari dengan sikap tangguh
  2. Manfaat bertawakkal
  3. Kebenaran harus ditegakkan
  4. Ayat 1 – 5 Surah al-Alaq
  5. Ayat 1 – 7 Surah al-Muddassir



Rangkuman Materi Perjuangan Dakwah Rasulullah Saw. PAI Kelas 10
Sumber: Buku PAI Kelas 10


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel